Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Instalasi Festival Lima Gunung Mulai Disiapkan

MAGELANG, Jowonews.com – Masyarakat kawasan Gunung Merbabu di Dusun Gejayan, Desa Banyusidi, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, bergotong-royong dan berswadaya menyiapkan arena kampungnya sebagai lokasi Festival Lima Gunung XVI pada 28-30 Juli 2017.

Penanggung Jawab Instalasi Seni Panitia Festival Lima Gunung XVI/2017 Parmadi di Magelang, Selasa (11/7), mengatakan sejak sekitar dua minggu terakhir warga membuat dan memasang berbagai instalasi seni untuk menghiasi dusun setempat.

Mereka juga membuat panggung festival yang luas di halaman rumah warga setempat dan memasang properti lain di berbagai tempat untuk mewarnai suasana kemeriahan lokasi festival.

Festival Lima Gunung agenda tahunan secara mandiri yang digelar Komunitas Lima Gunung Kabupaten Magelang (Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh).

“Kalau untuk menyiapkan bahan baku, terutama bambu dan jerami, ada juga ‘janggel’ jagung, kulit jagung, kembang pinus malah sejak pertengahan bulan puasa yang lalu,” ujarnya didampingi anggota panitia lokal lainnya, Suparman.

Warga setempat berjumlah sekitar 140 keluarga meliputi delapan rukun tetangga, secara bergiliran bergotong-royong setiap hari untuk menyiapkan arena festival yang selain pementasan kesenian, orasi budaya, serta pameran seni oleh grup-grup yang tergabung dalam Komunitas Lima Gunung maupun berbagai kelompok seni dari sejumlah kota.

Sedikitnya 400 batang bambu disiapkan melalui iuran warga setempat yang memiliki pohon itu di pekarangan dan ladang mereka. Selain itu, warga juga mencari jerami cukup banyak dari kawasan desa lainnya untuk diangkut ke Dusun Gejayan, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis.

Bahan-bahan alam itu untuk pembuatan instalasi seni. Sedikitnya 80 instalasi gunungan telah terpasang di tepi jalan dusun, sedangkan instalasi berupa burung garuda ukuran raksana dalam tahap penyelesaian, dipasang di panggung pementasan. Sekitar 50 papan dari rangkaian bambu dihiasi jerami dipasang melintang di atas jalan-jalan dusun, sebagai tempat memasang lampu penerang jalan.

Pihaknya menargetkan pada Sabtu (22/7) persiapan arena festival sudah rampung untuk selanjutnya dilaksanakan doa bersama warga sebagai pra-acara FLG 2017.

“Setiap hari ada dua RT yang bergiliran gotong royong,” ujarnya.

Salah satu petinggi Komunitas Lima Gunung yang juga pemimpin Padepokan Warga Budaya Gejayan Riyadi mengatakan tema festival tahun ini, “Mari Goblok Bareng”, berupa sinisme kultural merespons perkembangan kehidupan bersama yang memprihatinkan akhir-akhir ini.

Sekitar 60 kelompok kesenian baik dari kalangan Komunitas Lima Gunung maupun berbagai grup dari beberapa kota, seperti Yogyakarta, Solo, Semarang, Jakarta, Bandung, Lumajang, Surabaya, Indramayu, Losari, Banten, dan Padang, bakal tampil pada festival mendatang.

Selain berupa pementasan tarian, musik, performa dan pameran seni, serta kirab budaya, Festival Lima Gunung XVI/2017 juga menandai peresmian pembangunan Masjid Nuru-Maullah di areal seluas 100 meter persegi di Dusun Gejayan yang dikerjakan masyarakat secara swadaya sejak delapan bulan terakhir.

Peresmian masjid itu ditandai pengajian dengan menghadirkan pemimpin Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Kabupaten Magelang yang juga pemuka spiritual Komunitas Lima Gunung K.H. Muhammad Yusuf Chudlori.(jwn4/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...