SOLO, Jowonews.com – Istri calon walikota (cawali) Solo Anung Indro Susanto, Sri Subakti terancam sanksi netralitas Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hal itu menyusul adanya laporan dari warga yang melihat Kepala Bidang Pengawas di Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) itu mengikuti suaminya saat menggelar kampanye di Semanggi, Kecamatan Pasarkliwon beberapa waktu lalu.
Kepala Inspektorat Kota Solo, Untara mengatakan, pihaknya akan mengklarifikasi kebenaran laporan yang masuk. Termasuk mencari bukti keterlibatan Sri Subakti dalam kampanye yang dilakukan suaminya.
“Kami akan menerjunkan Tim Pemantau Netralitas PNS untuk merunut kebenaran laporan yang masuk dan akan mengumpulkan bukti apakah laporan itu benar atau tidak,” jelasnya, Kamis (3/12).
Selain itu, lanjutnya, Inspektorat juga akan menunggu laporan dari Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Solo, termasuk rekomendasi dan bukti-bukti pendukung. Seperti kasus netralitas PNS yang sebelumnya menjerat Lurah Pucangsawit, Selfi Rawung dan Camat Jebres, Tamso beberapa waktu lalu.
“Sebenarnya, sejak awal kami sudah mewanti-wanti yang bersangkutan untuk menjaga netralitas sebagai abdi negara, meski suaminya maju dalam Pilkada. Di sisi lain kami juga terus mewaspadai ketidaknetralan PNS,” imbuhnya.
Jika memang terbukti, Untara mengatakan akan memproses sesuai dengan tahapan dan aturan yang ada. “Kalau memang terbukti dan ada laporan dari Panwaslu maka kami akan berkoordinasi dengan BKD seperti kasus yang sebelumnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Hari Prihato justru memilih tidak berkomentar terhadap dugaan indisipliner tersebut. Ia memilih untuk bersikap pasif untuk permasalahan ini hingga ada laporan resmi dari Panwaslu.
“Kalau saya no comen saja, kita bersikap pasif. Nanti kalau ada laporan ya baru kita tindaklanjuti, tetapi sampai sekarang belum ada laporan,” ungkapnya.
Pelaporan istri cawali nomor urut 1 tersebut berawal dari kegiatan bagi-bagi brosur yang dilakukan Sri Subhakti pada 30 November lalu, saat menghadiri pengajian yang digelar di salah satu masjid di Pasarkliwon. (JN01/JN03)
