JAKARTA, Jowonews.com — Direktur Eksekutif Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) Yasin Mohammad memprediksi isu suku, agama, ras, dan antaralongan (SARA) dan hoaks atau berita bohong masih akan mewarnai Pemilihan Presiden 2019.
“Isu yang dimainkan pada Pemilu Presiden 2019 tidak berbeda dengan pilkada. Isu SARA dan hoaks masih akan menjadi konsumsi publik,” kata Yasin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, hal itu sebagai konsekuensi dari fase digital politik yang sedang terjadi di Indonesia. Saat ini masyarakat lebih mudah terhubung dengan perangkat komunikasi tanpa bisa menyaring setiap informasi yang masuk Pengajar di beberapa perguruan tinggi ini menambahkan, fakta tersebut harus menjadi perhatian Jokowi. Sebagai petahana, Jokowi diprediksi bakal menjadi sasaran empuk dua serangan tersebut.
Untuk menepis serangan tersebut, terutama isu SARA sebagaimana pada Pilpres 2014, menurut Yasin, Jokowi harus menggandeng figur santri sebagai calon wakil presiden.
“Idealnya Jokowi didampingi figur santri sehingga tercipta koalisi nasionalis-Islam yang memang sejak dulu menjadi penopang bangunan kebangsaan,” kata mantan aktivis HMI itu.
Selain itu, lanjut Yasin, tingginya jumlah pemilih muda pada Pemilu 2019 juga harus menjadi perhatian khusus. Menurut dia, Jokowi perlu mencari pendamping yang bisa menyasar segmen milenial.
“Terakhir aspek kualitas. Jadi, selain santri dan muda, juga berkualitas. Itulah yang bisa menopang keterpilihan Jokowi,” kata Yasin. (jwn5/ant)