BANJARNEGARA, Jowonews.com – Jalan penghubung Desa Sijeruk dan Desa Prendengan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dilaporkan tertimbun tanah longsor setelah wilayah itu diguyur hujan lebat sejak hari Kamis (12/11).
“Tanah longsor itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB di areal Gunung Pawinihan. Tinggi material longsoran sekitar 1 meter dan panjangnya sekitar 50 meter,” kata Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) Banjarnegara Andri Sulistyo melalui saluran telepon yang diterima Antara di Purwokerto, Jumat.
Menurut dia, tanah longsor itu mengakibatkan akses jalan antara Desa Sijeruk dan Prendengan, Kecamatan Banjarmangu, tertutup material longsoran sehingga anak-anak sekolah harus memutar menuju sekolahnya.
Bahkan, kata dia, sebuah truk bemuatan pasir terperosok karena saat melintas di lokasi longsor terlalu mepet ke pinggir jalan.
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa truk bermuatan pasir tersebut berhasil dievakuasi setelah sempat terperosok cukup lama.
“Akses jalan tertutup hingga pukul 09.00 WIB. Kami bersama sekitar 30 warga serta anggota Koramil Banjarmangu telah melakukan kerja bakti untuk menyingkirkan material longsoran yang menutupi jalan serta mengevakuasi truk bermuatan pasir yang terperosok dan tidak ada korban dalam kejadian itu,” katanya.
Ia mengatakan bahwa saat ini, akses jalan antardesa tersebut sudah dibuka sehingga dapat dilalui warga.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Catur Subandrio mengatakan bahwa 13 kecamatan di Banjarnegara termasuk daerah rawan bencana longsor.
Menurut dia, 13 kecamatan itu terdiri atas Pandanarum, Batur, Kalibening, Wanayasa, Karangkobar, Banjarmangu, Punggelan, Sigaluh, Pagedangan, Madukara, Klampok, Pejawaran, dan Purwonegoro. “Kami imbau masyarakat di wilayah tersebut untuk waspada terhadap bencana tanah longsor karena kondisi tanah yang kering dan retak-retak akibat kemarau sangat berpotensi longsor ketika diguyur hujan,” katanya. (JN03/Ant)
