Jowonews

Jangan Beri Nasi kepada Kucing!

Air Bersih

Jangan lupa untuk selalu menyediakan air bersih untuk hewan peliharaan, sebab 90 persen kadar air dalam tubuh anjing dan kucing didapatkan dari makanan dan minuman yang dimakan.

Jangan biarkan hewan peliharaan meminum air dari sumber yang kotor, seperti kolam ikan atau air di kamar mandi. Hal ini bisa menyebabkan diare hingga cacingan akibat air yang tidak higienis.

Ada pemilik “anak bulu” yang memilih untuk membuat makanan sendiri bagi peliharaan mereka. Jika ingin memberikan ikan kepada kucing, panaskan dulu agar matang dengan cara dikukus atau direbus.

Selain itu, berikan pakan yang berbeda secara bergantian karena setiap bahan baku punya nilai nutrisi berbeda. Misalnya, dalam satu pekan berikan kucing pakan dari ikan, sisanya berikan makanan dari bahan baku unggas.

Jangan lupa untuk memberikan multivitamin tambahan. Sementara serat bisa didapat dengan menggunakan agar-agar.

Lalu, bagaimana bila peliharaan mendadak tidak punya nafsu makan?

Pemilik hewan bisa mengecek kesehatan piaraannya. Anjing atau kucing yang mengandalkan indra penciuman bisa tidak berselera makan bila terkena flu yang membuat produksi ingus berlebihan dan mereka sulit membaui makanan.

Bulu Kucing Rontok?

Pemilik mungkin khawatir bila bulu kucing mendadak banyak yang rontok, terutama ketika ada perubahan seperti mengganti jenis pakan.

Sama seperti rambut manusia yang rontok, kucing juga mengalami kerontokan bulu, kata dokter hewan Novi Wulandari.

“Bulu rontok tidak selalu karena pergantian makanan, tapi itu hal yang normal,” kata Novi dalam webinar Peduli Kucing Sekitar Kita, Ahad (31/1).

Bulu-bulu kucing dapat rontok bila pemiliknya memberikan makanan yang lebih berkualitas. Kerontokan adalah salah satu efek detoksifikasi karena kucing mendapat asupan makanan yang lebih baik. Proses itu bisa memakan waktu hingga dua pekan.

Namun, makanan yang tidak sehat serta kondisi tidak fit dan penyakit yang tidak terdeteksi juga bisa menjadi penyebab bulu kucing rontok. Bila penyebabnya tidak kunjung diketahui, periksakan si anak bulu ke dokter hewan untuk mendapatkan solusinya.

Selain mengganti makanan, bulu kucing dapat rontok ketika si anak bulu sedang birahi, hamil, juga melahirkan. Bulu kucing rontok bisa juga disebabkan oleh infeksi atau parasit yang membuat kulit kucing gatal. Garukan yang berlebihan bisa membuat bulunya rontok sehingga bagian tersebut jadi botak.

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait