PURWOKERTO, Jowonews.com – Petani di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, diimbau untuk segera menyiapkan sarana produksi pertanian menjelang musim tanam Oktober-Maret, kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Widarso.
“Segera siapkan sarana produksi terutama benih, dicek, sudah dapat apa belum? Kalau belum, segera hubungi penyuluh agar mendapat benih bersertifikat,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (26/9).
Selain benih, petani juga diimbau untuk segera menyiapkan alat-alat produksi terutama traktor.
Dengan demikian ketika telah ada air di sawah, petani dapat segera mengolah tanah dan menyiapkan persemaian.
“Jadi, perlu disiapkan sejak dini supaya tidak terlambat karena BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) memrakirakan musim hujan akan berlangsung mulai bulan Oktober,” katanya.
Disinggung mengenai kenaikan harga beras dalam beberapa pekan terakhir akibat minimnya pasokan gabah dari petani, Widarso mengatakan hal itu tidak mengganggu ketahanan pangan karena stok beras di Banyumas diperkirakan masih mencukupi kebutuhan hingga bulan Desember.
Bahkan, kata dia, area persawahan di lereng selatan Gunung Slamet yang luasannya sekitar 100 hektare diperkirakan akan memasuki masa panen pada bulan Desember sehingga bisa menopang ketahanan pangan di Banyumas.
“Hingga saat ini, ketahanan pangan di Banyumas masih aman meskipun saat musim panen kemarin terjadi penurunan produksi sekitar 5 persen akibat serangan hama wereng. Apalagi Banyumas surplusnya sampai 47 ribu ton per tahun sehingga masih aman,” katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo memrakirakan awal musim hujan di wilayah Jawa Tengah rata-rata akan berlangsung mulai dasarian (10 hari) kedua bulan Oktober.
“Saat ini masuk peralihan atau transisi dari musim kemarau ke musim hujan. Sementara awal musim hujan di Jawa Tengah, rata-rata diprediksikan mulai dasarian kedua bulan Oktober,” katanya.(jwn4/ant)
