BEIJING, Jowonews.com – Pemerintah Indonesia menyuarakan pentingnya efektivitas dan efisiensi pemanfaatan energi baru dan terbarukan dalam Konferensi Tingkat Menteri tentang Energi Bersih (Clean Energy Ministerial/CEM) kedelapan di Beijing, China, 6-8 Juni 2017.
“Yang penting penggunaan sumber daya energi terbarukan harganya harus kompetitif,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan saat ditemui seusai CEM di Beijing, Kamis (8/6) malam.
Menurut dia, teknologi energi baru dan terbarukan tidak akan ada gunanya kalau harganya mahal karena tidak akan bisa dijangkau oleh masyarakat luas.
“Kalau harganya mahal, untuk apa? Bisa-bisa tarif listrik akan naik terus,” kata mantan Menteri Perhubungan itu.
Dalam pertemuan tersebut, lanjut Jonan, Indonesia tetap menjalankan komitmennya mengenai penggunaan energi bersih sebagaimana kesepakatan COP 21 yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada Desember 2015 di Paris, Prancis.
“Jadi kita tetap ikut sebagai negara yang mendorong penggunaan energi baru dan terbarukan sehingga tidak hanya energi berbasis karbon, seperti batu bara, minyak, dan gas karena sekarang sudah ada tenaga air, matahari, panas bumi, sampah, biomassa, dan angin,” kata Jonan.
Ajang tahunan yang digelar di Beijing itu diikuti menteri dan pejabat tinggi dari 24 negara.
Dalam CEM kedelapan tersebut, Menteri ESDM mendapatkan kesempatan mengadakan pertemuan bilateral dengan China selaku tuan rumah.(jwn4/ant)
