JAKARTA, Jowonews.com – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan pasien baru positif COVID-19 pada 25 Juni 2020 pukul 12.00 WIB bertambah 1.178 orang dikarenakan masih adanya masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan pencegahan virus corona jenis baru itu.
“Dari hasil pemeriksaan, kasus positif naik 1.178 sehingga totalnya secara kumulatif jadi 50.187 orang,” kata Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta yang disiarkan melalui kanal YouTube, Kamis.
Yurianto mengungkapkan bahwa hasil penyelidikian epidemiologi dari pasien positif COVID-19 ditemukan bahwa kasus positif baru dikarenakan riwayat kontak dekat tidak menggunakan masker dan menjaga jarak terhadap pasien positif sebelumnya.
“Dari penyelidikan epidemiologi di beberapa provinsi, sebagian besar kontak erat masih dijalankan tanpa perlindungan masker dan tidak menjaga jarak. Inilah fakta yang menyebabkan kasus posiitf jadi tinggi di beberapa tempat,” katanya.
Ia menjelaskan pemeriksaan yang dilakukan terhadap 19.510 spesimen sehingga total pemeriksaan yang telah dilakukan sebanyak 708.962 spesimen. Jumlah pemeriksaan per harinya kembali meningkat setelah sebelumnya sempat menurun.
Sementara jumlah kasus kematian akibat COVID-19 bertambah 47 jiwa sehingga total sebanyak 2.620 meninggal dunia dari pasien positif akibat virus bernama resmi SARS-CoV-2 di Indonesia.
Selain itu, ada tambahan 791 pasien telah sembuh sehingga total orang yang telah pulih dari COVID-19 di Indonesia mencapai 20.449 orang. Jumlah pasien sembuh ini terus terjadi peningkatan sejak beberapa waktu terakhir.
Dilihat dari sebaran kasus, lima provinsi dengan penambahan terbanyak, yaitu Jawa Timur dengan 247 pasien baru dan 241 orang sembuh, DKI Jakarta dengan 196 pasien baru dan 112 orang sembuh, Sulawesi Selatan 103 positif baru dan 59 orang sembuh, Maluku Utara 80 positif baru dan satu orang sembuh, dan Jawa Tengah 78 pasien baru tanpa ada laporan tambahan pasien sembuh.
Sebanyak 17 provinsi melaporkan kasus positif baru di bawah 10 orang, dan terdapat lima provinsi dengan penambahan nol kasus. Sebanyak 446 kabupaten-kota di 34 provinsi terdampak COVID-19. Pemerintah juga masih melakukan pemantauan pada 37.294 orang dengan status orang dalam pemantauan (ODP) dan 13.323 orang pasien dalam pengawasan (PDP). (jwn5/ant)