BATANG, Jowonews.com – Bupati Batang Wihaji menyatakan keprihatinannya terhadap peredaran narkotika dan obat terlarang yang sudah merambah pada kalangan pelajar.
“Penyalahgunaan obat-obat terlarang di kalangan pelajar sekolah cenderung naik setiap tahunnya. Tentunya hal itu menjadi keprihatinan kita,” katanya di Batang, Jawa Tengah, Senin(31/7).
Untuk mengantisipasi penyalahgunaan obat-obat terlarang, kata dia, perlu adanya peran semua pihak termasuk Badan Narkotika Nasional (BNN) Batang agar gencar melakukan kampanye bahanya terhadap barang yang memabukan itu.
Selain itu, memberikan pemahaman narkotika terhadap generasi penerus bangsa terkait bahaya yang ditimbulkan daro obat terlarang apabila sudah kecanduan.
“Kasus narkoba cenderung naik baik pengguna maupaun peredarannya. Pada tahun ini sudah terjadi 35 kasus narkoba dan 45 orang sudah ditetapkan menjadi tersangka,” katanya.
Ia mengatakan pemkab akan terus meningkatkan koordinasi dengan BNN untuk melakukan pencegahan dan melakukan sosialisasi atau kampanyekan terhadap penyalahgunaan obat terlarang tersebut.
“Untuk melakukan tindakan penyalahgunaan obat-obatan pada anak sekolah kita akan melakukan pencegahan, kampanye bahaya narkoba. Apabila ada yang masih menggunakannya maka akan kami lakukan penindakan,” katanya.
Ia menginstruksikan pada BNN melakukan inspeksi mendadak (sidak) terutama di sekolah dan semua instansi atau lembaga lainnya.
Kepala BNN Kabupaten Batang Teguh Budi Santoso mengatakan kasus penyalahgunaan obatan-obatan terlarang dan narkotika pada Juli 2017 sebanyak 36 kasus atau naik dibanding tahun sebelumnya 35 kasus.
“Adapun, peningkatan kasus narkotika ini berasal dari golongan coba dan pakai di kalangan pelajar. Oleh karena kami akan melakukan pencegahan dan mengobatai bagi masyarakat yang sudah terlanjur mengkonsumsi agar bisa sembuhkan dengan program rehabilitasi,” katanya.(jwn4/ant)
