MAKASSAR, Jowonews.com – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Makassar dan aktivis HMI Cabang Makassar dan Cabang Gowa Raya (Cagora) resmi melaporkan Saut Situmorang ke Mapolrestabes Makassar.
“Gerakan yang kami buat ini serentak dilaksanakan dengan mengusung dua pengaduan, meskipun yang bersangkutan telah meminta maaf tetapi kami tetap konsisten membawa kasus ini ke ranah hukum sebagai bentuk pembelajaran,” ujar pengurus KAHMI Makassar Prof Dr Andi Pangeran Moenta di Makassar, Senin.
Dengan didampingi empat guru besar lainnya serta ratusan aktivis HMI yang mendatangi Mapolrestabes Makassar menyampaikan aspirasinya kemudian melanjutkan dengan pelaporan resminya.
Andi Pangerang Moenta yang juga Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar mengatakan, apa yang dilakukan Saut Situmorang telah menghina HMI sebagai salah satu organisasi tertua di Indonesia.
“Sejak HMI didirikan pada tahun 1947 sampai sekarang, sudah dua kali kami terhina, waktu di masa Orde Lama, HMI mau dibubarkan dan dihina oleh PKI. dan sekarang, di era Reformasi kembali muncul pernyataan yang mencemarkan nama baik dan citra HMI, termasuk KAHMI,” katanya.
Dirinya menegaskan jika yang dilaporkan ke polisi adalah pribadi dari terlapor Thony Saut Situmorang meskipun Saut Situmorang merupakan salah satu unsur pimpinan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Jadi ini bukan antara HMI dan KPK, melainkan antara KAHMI, HMI dan pribadi Saut Situmorang. Kami akan terus mengawal kasus ini,” jelasnya didampingi Prof A Arsunan Arsin, Prof A Kasmawati dan Prof Bahaking Rama.
Sebelum memasukkan laporan secara resmi, ratusan kader HMI datang berjalan kaki mulai dari Sekretariat HMI Cabang Makassar di Jalan Kajaolalido hingga Mapolrestabes Makassar.
Kehadiran mereka yakni menggelar unjuk rasa sekaligus mendampingi tim dari LBH Kahmi dan pengurus KAHMI Makassar yang mana empat orang diantaranya merupakan guru besar di beberapa kampus ternama di Makassar. (jn16-ant)
