Jowonews

Logo Jowonews Brown

Tuntaskan Korupsi, Kajari Dikado Ayam dan Borgol

UNGARAN,Jowonews.com – Puluhan massa dari berbagai elemen masyarakat melakukan aksi demonstrasi di Kejaksaan Negeri (Kejari) Ambarawa, Selasa (5/4). Mereka mendesak Kejari menuntaskan dugaan kasus korupsi yang melibatkan eksekutif dan DPRD.

Bahkan dalam aksinya, mereka menyerahkan ayam dan borgol kepada Kajari Said Muhammad sebagai simbul keberanian dan ketegasan memberantas korupsi. “Kami mendesak kejaksaan segera menuntaskan beberapa kasus yang melibatkan anggota DPRD Kabupaten Semarang dan eksekutif,” ujar koordinator aksi Yohanes Sugiwiyarno di kantor Kejari Ambarawa, Kabupaten Semarang, Selasa (5/4).

Menurut Yohanes, setidaknya ada sembilan kasus dugaan korupsi yang menjadi sorotan masyarakat dan perlu segera dituntaskan. Tujuh di antaranya diduga melibatkan oknum anggota DPRD maupun lembaga DRPD Kabupaten Semarang.

Yakni dugaan penyimpangan anggaran kunjungan kerja (Kunker) dan bimbingan teknik (Bintek) DPRD 2012-2013, dugaan korupsi ATK dan jamuan makan DPRD 2013-2015, bagi-bagi proyek 2010-2015 dengan modus memecah proyek pembangunan yang seharusnya lelang menjadi proyek penunjukan.

“Modus memecah kegiatan jadi penunjukan ini diduga merupakan kongkalikong antara SKPD dan DPRD. Diduga pimpinan DPRD mendapat jatah minimal 50 untuk proyek demikian, termasuk anggota dewan lainya juga mendapatkan jatah proyek,” terangnya.

Dugaan penyimpangan lainnya adalah pemberian tunjangan perumahan bagi anggota DPRD yang nilainya melebihi perhitungan standar REI Jateng. Kegiatan atau proyek siluman tahun 2010-2015. Yaitu kegiatan yang tiba-tiba muncul di pembahasan DPRD.

Kegiatan penghapusan dan proses lelang aset Pemkab Semarang yang tidak transparan sejak 2009 – 2015. Salah satunya adalah lelang mobil dinas bekas Bupati Semarang Toyota Camry tahun 2011 yang dibeli Ketua DPRD Kabupaten Semarang dengan harga yang diduga tidak wajar.

Selain itu penuntasan kasus korupsi pacuan kuda Tegalwaton, proyek pembangunan Pasar Projo Ambarawa dan dugaan penyimpangan di proyek pembangunan Stadion Wujil yang diduga ada aliran dana ratusan juta ke anggota dewan.

Kajari Ambarawa, Said Muhammad menyatakan gembira adanya dukungan masyarakat dalam pemberantasan korupsi di Kabupaten Semarang. Said berjanji selama penyelidikan akan mengedepankan profesionalisme dan proporsional.

“Kami disini tidak ada beban dalam pemberantasan korupsi. Jika memang memenuhi unsur melawan hukum dan merugikan negara tidak lama akan kita naikkan ke penyelidikan,” tegas Said.

Menanggapi kasus proyek pembangunan pacuan kuda Tegalwaton dan kunker/bintek DPRD 2012-2013, Said menegaskan masih berlanjut. Pacuan kuda, selain sudah ada terdakwa yang divonis oleh Pengadilan Tipikor Semarang, penyusunan rencana dakwaan untuk tersangka lain sudah selesai. Tinggal menunggu hasil audit kerugian negara dari BPKP untuk kemudian dilimpahkan ke pengadilan.

“Kasus Tegalwaton tinggal sedikit. Untuk kunker dan bintek masih dalam penyelidikan. JIka memang diperlukan keterangan pimpinan dewan akan kita panggil,” ujar Said.

Secara terpisah, Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bambang Kusriyanto menyatakan akan kooperatif pada setiap kasus hukum yang mengarah pada lembaga maupun dirinya. “Silahkan dibongkar saja, asal jangan fitnah saja,” ujar Bambang.

Bagi Bambang, adanya laporan perihal tuduhan korupsi ke lembaganya merupakan bagian dari dinamika politik. Bambang pun tidak akan melakukan upaya hukum balik jika memang tidak terbukti. “Saya anggap itu bagian dari pengawasan masyarakat atas kinerja dan perilaku DPRD,” ujarnya.(jn01/jn16)

 

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...