Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Kartu Ternak Bisa Jadi Kartu Asuransi, Diujicobakan di Dua Kabupaten

kartu taniSEMARANG, Jowonews.com – Kartu ternak yang menjadi salah satu program pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dalam upaya mensejahterakan masyarakat Jawa Tengah adalah dalam waktu dekat akan diluncurkan. Kartu yang nantinya digunakan sebagai identitas kepemilikan atas hewan ternak sekaligus sebagai alat pendataan untuk mengetahui populasi ternak itu baru diujicobakan di dua kabupaten.

“Kartu ini juga menjadi kartu aset sehingga dapat digunakan sebagai jaminan di perbankan. Saat ini baru diujicobakan di Kabupaten Semarang dan Kabupaten Kebumen sebagai pilot project,” ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah, Agus Wariyanto kepada wartawan.

Karena menjadi kartu aset yang memiliki legalitas, lanjut Agus, kartu tersebut nantinya juga dapat diasuransikan. Sehingga ketika peternak mengalami kehilangan aset dapat segera diklaimkan kepada pihak penyedia asuransi. “Untuk ide yang satu ini, kami masih melakukan kajian lebih lanjut,” imbuhnya.

Agus menambahkan, kartu ternak yang dianggarkan berdasarkan rasionalisasi APBD 2015 sebesar Rp 150 jutaitu dialokasikan untuk 30 ribu kartu. Sesuai rencana akan dibagikan secara perorangan pada kelompok peternak. “Untuk kabupaten lain, saat ini masih dilakukan pendataan. Akhir 2015 ini ditargetkan selesai,” terangnya.

Agus berharap melalui langkah ini menjadi program inovatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan para peternak. Jika idenditasnya jelas, ia optimistis nantinya banyak investor yang kemudian tertarik untuk mengembangkan sektor peternakan di Jawa Tengah sehingga menjadi lebih maju.

“Jawa Tengah saat ini diketahui selalu surplus daging. Produksi daging pada 2014 mencapai 270 ribu ton, sementara konsumsinya hanya  170 ribu ton.  Kita terus berupaya agar Jawa Tengah memberikan kontribusidalam swasembada daging secara nasional,” tandas Agus.

Sementara itu, salah satu anggota komisi B DPRD Jateng, Achsin Ma’ruf menilai pembuatan kartu ternak akan sia-sia jika tidak memberikan manfaat yang signifikan. Menurutnya, jika fungsi dari kartu ternak itu hanya untuk mengetahui jumlah populasi semestinya cukup dilakukan oleh para penyuluh. “Lebih baik anggaran itu dialokasikan untuk memberikan bantuan ternak kepada warga miskin, agar perekonomiannya tumbuh,” tandas politikus partai amanat nasional (PAN) Jateng ini. (JN01)

BACA JUGA  Sekitar 500 Perempuan Lintas Profesi Semarakkan Parade Kebaya Nasional di Semarang

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...