SEMARANG, Jowonews.com – keberhasilan ibu memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif kepada anaknya, di Jawa Tengah masih terhitung rendah. Ketua Komunitas Konselor Menyusui Kota Semarang Maria Antonia Sampiyuh menyatakan, di Jawa Tengah cakupan ibu menyusui baru mencapai 57,6 persen.
“Masih terhitung rendah, Kota Semarang mencapai 64,68 persen sedangkan yang tertinggi di Kabupaten Klaten mencapai 76 persen. Ada beberapa hal yang mengakibatkan gagalnya ibu dalam memberikan ASI ekslusif kepada anaknya,” kata Maria, baru-baru ini kepada wak media.
Menurut Maria, ada beberapa faktor yang menyebabkan seorang ibu gagal, memberikan ASI eksklusif kepada anaknya. Pertama faktor informasi di mana di kota, lebih banyak ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif kepada anaknya karena akses informasi lebih luas daripada di pedesaan. “Di kota, banyak akses informasi sehingga tingkat keberhasilannya cukup tinggi. Bisa mendapat informasi internet, media sosial atau saluran-saluran lainnya sedangkan di pedesaan biasanya hanya melalui televisi saja,” jelasnya.
Maria menyampaikan bahwa ibu menyusui di instansi atau perkantoran swasta, selain minimnya ruang laktasi juga waktu yang diberikan untuk memerah susu sangat sedikit. ASI bisa keluar dengan lancar jika dikeluarkan setiap dua sampai tiga jam sekali. Hal-hal inilah yang membuat seorang ibu gagal memberi ASI eksklusif. Cuti melahirkan yang diberikan kepada seorang ibu sambung Rahmadani dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Jawa Tengah, tidak banyak dipatuhi oleh perusahaan pemberi kerja. (DP)