SEMARANG, Jowonews.com– Anggota Komisi E DPRD Jateng Sri Marnyuni menilai penanganan kekerasan kepada perempuan dan anak-anak harus dilakukan bersama-sama. Diperlukan adanya sinergi yang baik antara keluarga, masyarakat, sekolah dan semua stakeholder.
“Kalau hanya keluarga saja tidak bisa, di rumah diatur dengan baik kalau di luar tidak juga dikendalikan tidak bisa. Di rumah dikendalikan, di sekolah dikendalikan, kalau di jalan antara rumah dan sekolah ga dikendalikan juga ga bisa. Oleh karena itu pengendalian baik dilakukan di rumah dari keluarga, dari sekolah, dan masyarakat juga ikut serta dalam mengendalikan anak-anak kita agar berperilaku lebih baik,” jelas politikus Partai Amanat Nasional tersebut.
Dia menambahkan, salah satu faktor yang menimbulkan tindakan kekerasanseksual adalah media yang kurang terkontrol dengan baik. Televisi serta media sosial saat ini sangat mempengaruhi perilaku anak-anak. Tidak sekedar menjadi tontonan, akan tetapi menjadi tuntunan bagi anak-anak dalam berperilaku.
Selain itu, faktor lain yang seringkali menjadi penyebab terjadinya kekerasan, terjadinya pemerkosaan dan sebagainya adalah karena pengaruh miras dan narkoba.
“Oleh karena itu pemerintah mestinya ngerem adanya peredaran minuman keras, peredaran narkoba, atau sejenisnya itu direm, agar supaya tidak mempengaruhi fisik orang untuk berbuat sesuatu di luar kesadarannya seperti itu,” tegasnya.
Menurut monitoring Lrc-Kjham, tahun 2015 kasus kekerasan seksual yang dialami perempuan khususnya anak-anak di Jateng terhitung tinggi. Tercatat terjadi 1.227 kasus kekerasan terhadap perempuan, dengan 839 atau 68,38% adalah kekerasan seksual. (jn18/jn03)
