SEMARANG, Jowonews.com — Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah meminta Kementerian Perdagangan melakukan impor garam guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang saat ini sedang mengalami kekurangan.
“Yang perlu dilakukan Kementerian Perdagangan adalah membuka kran impor garam sementara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam waktu singkat, sambil kita menata kembali area-area tambak garam dan melakukan tata niaga perdagangan garam,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng Lalu M Syafriadi di Semarang, Rabu (26/7).
Ia mengungkapkan bahwa produksi garam di Provinsi Jateng yang merupakan terbesar kedua di Indonesia setelah Provinsi Jawa Timur mengalami penurunan di bawah 10 persen pada 2016 hingga pertengahan 2017.
“Produksi garam di Jateng pada 2015 tercatat 832 ribu ton, tapi pada 2016 mengalami penurunan di bawah 10 persen karena musim kemarau basah, sedangkan kebutuhan garam kita luar biasa tingginya,” ujarnya.
Menurut dia, turunnya produksi garam di Jateng itu berpengaruh pada permintaan masyarakat dan mengakibatkan ketidakseimbangan permintaan pasar.
Ia mengharapkan produksi garam pada 2017 mengalami peningkatan karena faktor cuaca sudah mendukung. “Mudah-mudahan 2017 ini hujannya sudah jarang sehingga mulai ada produksi,” katanya. (jwn5/ant)