Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kementerian Kelautan Perikanan Gandeng Perguruan Tinggi Luar Negeri untuk Riset Bioekonomi

JAKARTA, Jowonews.com – Kolaborasi riset dalam hal bioekonomi yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan perguruan tinggi luar negeri mengonfirmasi potensi sumber daya ikan (SDI) yang meningkat di Tanah Air, kata pejabat KKP.

“Tim KKP bersama UCSB (University of California, Santa Barbara) pada 2016 melakukan kolaborasi riset permodelan bioekonomi dengan menggunakan data time series produksi sipjack tuna dari KKP selama kurang lebih 30 tahun terakhir,” kata Kepala Badan Riset dan SDM KKP Zulficar Mochtar, Selasa (20/6).

Dia memaparkan, model bioekonomi itu secara dinamik memproyeksikan trayektori dari jumlah tangkapan, keuntangan, dan biomassa dari perikanan tuna skipjack.

Dari pendekatan tersebut, lanjutnya, dapat dianalisa dampak dari kebijakan pemberantasan pencurian ikan dan reformasi sektor perikanan yang dilakukan oleh KKP.

Data dari Satgas Anti Pencurian Ikan menunjukkan bahwa sekitar 1.132 kapal eks-asing telah dibekukan izinnya sehingga terjadi penurunan upaya eksplorasi perikanan.

“Tim menganalisa dan mengestimasi berapa penurunan upaya untuk perikanan tuna skipjack berdasar data dari Satgas,” ucapnya.

Berdasarkan data tersebut, model bioekonomi kemudian digunakan untuk mengestimasi tangkapan jangka panjang dari beberapa skenario.

Hasilnya diperoleh bahwa jika kebijakan pemberantasan pencurian ikan dikombinasi dengan reformasi perikanan domestik dan pengendaliannya pada tingkat berkelanjutan, maka biomassa jangka panjang akan meningkat 25 persen dibandingkan dengan kondisi sebelum ada moratorium eks-kapal asing.

Kemudian, jika kebijakan pemberantasan pencurian ikan saja yang dilakukan yaitu moratorium, tanpa diikuti domestik reformasi dalam manajemen perikanan skipjack di Indonesia, maka akan terjadi penurunan biomassa jangak panjang sebesar 26 persen.

Selanjutnya, jika tanpa kebijakan pemberantasan serta tanpa regormasi perikanan tangkap untuk tuna skipjack, maka diperkirakan bakal terjadi penurunan biomassa jangka panjang mencapai 81 persen dibandingkan dengan kodisi yang ada saat ini.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga sumber daya alam kelautan serta mendukung keberlanjutan produk perikanan hasil dari kawasan perairan Tanah Air.

“KKP mengadakan konservasi bukan berarti tidak boleh ambil. Silakan ambil, tetapi pakai cara yang benar. Ambil sambil menjaga. Perhatikan ukuran tangkapan dan besar jaringnya,” kata Menteri Susi dan menambahkan, regulasi yang telah diterbitkan KKP selama ini bertujuan melindungi keberlanjutan sumber daya kelautan.(jwn4/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...