Semarang, Jowonews.com – Progres pembebasan lahan tol Semarang-Solo (SS), ruas Bawen-Solo (BS) jauh dari harapan. Ironisnya, pembebasan lahan yang tidak maksimal itu berada di 2 wilayah kabupaten yang kepala daerahnya dari PDIP. Yaitu Kabupaten Semarang dan Boyolali.
Menurut anggota DORD Jateng dari FPKS, rencana jalan tol Semarang-Solo panjangnya 49,81 km. Berdasarkan laporan akhir September, dari luas lahan 276 hektar lahan yang harus dibebaskan di wilayah Kabupaten Semarang, sampai sekarang 100% belum terealisasi.
“Soal pembebasan lahan tol Bawen-Solo, progresnya Kabupaten Semarang dari luas lahan 276 hektar, realisasi ternyata masih 0% atau belum ada pembebasan sama sekali,”ungkapnya, Selasa (28/10).
Begitu juga untuk wilayah Kabupaten Boyolali. Dari 151,45 hektar lahan yang harus dibebaskan, ternyata realisasi baru 13,76 hektar atau (9,09%).
Untuk Kota Salatiga justru progresnya yang paling bagus. Sebab, dari luas lahan 14,17 hektar, realialisasi sudah 10,06 hektar ( 71%).
Dengan kenyataan itu, menurut Hadi Santoso perlu dicari penyebabnya dan diambil langkah-langkah kongret agar tol Bawen-Solo segera terealisasi. “Pemprov harus proaktif karena ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat,”katanya.
Beberapa daerah sudah menjadi pertanyaan dari warga karena informasi yang sampai kemasyarakat simpang siur. Semakin lambat proses pembebasan jalan total SS sepanjang 49,81 KM ini akan banyak memunculkan spekulan-spekulan baru ditengah masyarakat.(AS-JN01)