Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kesulitan Air, Warga Sragen Ini Terpaksa Jual Hewan Ternak

TUNGGU AIR:Warga Dusun Grabagan dan Brakbunder, Desa Katelan, Kecamatan Tangen,Sragen menunggu bantuan air di tepi jalan desa setempat
TUNGGU AIR:Warga Dusun Grabagan dan Brakbunder, Desa Katelan, Kecamatan Tangen,Sragen menunggu bantuan air di tepi jalan desa setempat
TUNGGU AIR:Warga Dusun Grabagan dan Brakbunder, Desa Katelan, Kecamatan Tangen,Sragen menunggu bantuan air di tepi jalan desa setempat

SRAGEN, Jowonews.com-Ancaman krisis air bersih terus menghantui ratusan warga di Dusun Grabagan dan Brakbunder, Desa Katelan, Kecamatan Tangen. Ratusan warga rela menunggu di tepi jalan dengan menjejer ember beserta jerigen menunggu droping air bersih. Tidak hanya itu, sejumlah warga juga terpaksa menjual ternak lantaran kesulitan mendapat pasokan air. 

Pantuan dilapangan, sejumlah warga terlihat nongkrong di sepanjang jalur menuju Dusun Grabagan dan Brakbunder. Tidak hanya itu warga juga terlihat membawa sejumlah peralatan seperti ember, gentong, dan bak
penampungan air.

Warga mengaku bergerumbul sejak pagi hari lantaran menunggu pasokan bantuan air bersih dari pemerintah. Sebab dampak kemarau yang telah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir mengakibatkan pasokan air bersih di sumur-sumur warga mulai mengering.

Purwanti (35), warga Dusun Brakbunder, Desa Katelan. Dia mengaku sudah nongkrong di pinggir jalan sejak pagi hari sembari menjejer ember dan bak air di tepi jalan. Dia mengaku sudah sejak satu hari yang lalu tidak merasakan segarnya mandi sore lantaran kehabisan stok air bersih. ”Sejak Sabtu sampai sekarang belum ada kiriman. Untuk kebutuhan masak, kemarin sempat beli dua jerigen seharga Rp 8 ribu,” imbuhnya.

Dikatakan Purwanti, saking banyaknya warga yang mengalami krisis air bersih beberapa warga juga terpaksa menjual ternak sapi dan kambing. Selain kesulitan mencukupi kebutuhan air untuk minum, mereka juga mengaku kesulitan mendapat pakan ternak akibat kondisi lahan pertanian yang kering.

Salah satu tokoh warga Sragen utara, Wahono mengaku banyak warga terpaksa menjual hewan ternaknya. Selain memang sulit untuk mencari pakan, hewan ternak itu dijual sebagai uangnya untuk membeli air bersih, dari droping swasta. “Karena bila mengandalkan droping instansi terkait, terkadang seminggu air belum di droping hingga warga antri jerigen,” tutur Wahono.

BACA JUGA  Kekeringan di Banyumas Meluas, BPBD Intensifkan Penyaluran Air Bersih

Suparno Kades Katelan menyatakan jaringan pamsimas sebenarnya sudah ada. Namun karena keterbatasan sumber air, maka fasilitas pamsimas yang sudah dibangun menjadi tidak begitu berfungsi. Guna mengatasi krisis air bersih di wilayahnya, pihaknya mengaku sudah mengajukan pengiriman droping air bersih untuk warga. (JN01)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...