YOGYAKARTA, Jowonews.com – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta berharap Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi memberi kewenangan kepada dinas tingkat daerah ikut menilai dan menentukan kualitas perguruan tinggi setempat.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY Kadarmanta Baskara Aji di Yogyakarta, Senin, mengatakan, hal itu mengacu status telah ditutupnya tujuh perguruan tinggi setempat beberapa bulan lalu oleh Kemenristekdikti. Padahal Disdikpora DIY sudah lama mengetahui ihwal kualitas serta kelayakan perguruan tinggi tersebut.
“Cuma kewenangannya memang bukan di kami, tapi di pusat. Padahal yang lebih mengetahui tentang perguruan tinggi di daerah, itu daerah,” kata dia.
Oleh sebab itum Aji mengatakan, seharusnya Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) cukup memberikan kewenangan bagi Disdikpora DIY untuk membantu memberikan informasi mengenai kualitas dan kelayakan hingga mengusulkan penutupan perguruan tinggi di daerah.
“Daerah diberi tugas saja mengusulkan penutupan,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada September 2015, Kemenristekdikti telah merilis 243 perguruan tinggi yang dinyatakan dinonaktifkan. Tujuh di antaranya ada di DIY.
Tujuh perguruan tinggi itu yakni STMIK Pelita Nusantara, Akademi Sosial Tarakanita, ABA YIPK, Akademi Teknologi Otomotif serta Akademi Seni Rupa dan Desain Akseri, Akademi Sekretari dan Manajemen Indonesia, seta Akademi Keuangan YIPK.
Kendati belum diberi kewenangan khusus untuk menilai perguruan tinggi, Aji mengatakan hingga saat ini pihaknya telah menyediakan laman Direktori Perguruan Tinggi yang menyediakan daftar perguruan tinggi di DIY.
Melalui laman www.pendidikan-diy.go.Id tersebut, menurut dia siswa akan mendapatkan informasi mengenai perguruan tinggi yang hendak dipilih termasuk meliputi tenaga pengajarnya.
“Jadi status perguruan tinggi yang kami unggah di laman itu telah ter-“update” setiap tahun,” kata dia. (Jn16/ant)
