SEMARANG. Jowonews.com – Meski angka kemiskinan diperkirakan tidak akan terealisasi pada tahun 2015 yang mencapai 9, 05 persen dari target tahun sebelumnya yakni 13,5 persen. Namun, Komisi B DPRD Jateng meminta Pemprov Jateng bekerja ekstra untuk menurunkan angka kemiskinan pada tahun ini.
Anggota Fraksi Partai Amant Nasional (FPAN) Achsin Ma’ruf mengatakan angka kemiskinan di Jateng pada 2016 diperkiakan belum akan turun. Pasalnya, Gubernur belum serius menekan angka kemiskinan karena alokasi anggaran sektor perekonomian pada rencana anggaran pendapatan belanja daerah (RAPBD) Jateng 2016 masih rendah.
“Dari total RAPBD Jateng 2016 sekitar Rp 19,5 triliun alokasi anggaran untuk perekonomian di bawah Rp1 triliun,” kata Achsin dalam dialog interaktif pimpinan DPRD Jateng melalui media massa di gedung berlian lantai IV, Jumat (18/9).
Achsin yang juga selaku anggota Komisi B DPRD Jateng ini akan menjadi tantangan Gubernur pada tahun 2016. Sebab, pada tahun tersebut merupakan tahun perekonomian daerah dan kesejahteraan. Artinya jika pada tahun depan angka kemiskinan Gubernur mentargetkan menjadi 8 persen. Maka pemprov membutuhkan sebuah terobosan dan kerja ekstra maksimal. Sehingga tahun depan lebih kreatif dan inovatif demi menurunkan angka kemiskinan.
“Dana sebesar itu (Rp 19,5 triliun), harus menjadi jawaban angka kemiskinan di. RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah). Jangan hanya dokumen saja tapi melalui APBD dan sentuhan nyata sehingga bisa terwujud,” jelasnya.
Sementara itu, anggota Komisi E DPRD Jateng, Muhammad Zen Adv ada kebijakan yang salah dari pemerintah sehingga angka penduduk miskin bertambah. Menurutnya, salah satu penyebab bertambahnya angka kemiskinan karena lesunya perekonomian akibat pencairan anggaran untuk pembangunan di daerah masih rendah. “Pencairan anggaran pembangunan masih di bawah 50 persen sehingga perekonomian tidak bergerak. Solusinya agar pemerintah segera mencairkan dana pembanggunan itu,” tutupnya. (JN15).
