Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Komisi D Ragukan Data Dinas Bina Marga

image

Semarang, Jowonews.com – Komisi D DPRD Jateng meragukan data yang disampaikan Dinas Bina Marga bahwa progres pembangunan 137 paket pekerjaan infrastruktur di Jateng sudah mencapai 33 persen. Sebab, berdasarkan penjelasan Ketua Umum Asosiasi Aspal Beton Indonesia (AABI), sekarang banyak proek yang berhenti.

“Ini perlu dicek. Sebenarnya bagaimana. Dinas Bina Marga melalui Pak Hanung menyampaikan capaian pekerjaan fisik sudah sampai 33 persen. Data itu perlu dicek, karena Pak Budi Sarwono dari Asosiasi Aspal Beton Indonesia mengaku ada beberapa pekerjaan yang macet,”ungkap Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng.

Pernyataan itu disampaikan Hadi Santoso saat dikonfirmasi wartawan terkait persiapan arus mudik dan balik lebaran tahun ini. Pasalnya, sekarang ini banyak pekerjaan infrastruktur di Jateng. Jumlahnya mencapai 137 paket pekerjaan.

Kalau tidak diantisipasi serius, dikhawatirkan akan menjadi sumber kemacetan. Apalagi banyak proyek yang berhenti karena kesulitan mencari bahan baku galian C yang legal.

Disampaikan Hadi Santoso, kemacetan pada saat arus mudik dan balik lebaran merupakan kejadian yang tak terelakkan. “Tugas pemerintah harus meminimalisir kemacetan itu,”katanya.

Sebenarnya secara perencanaan pihaknya sudah minta kepa Dinas Bina Marga untuk memajukan proses lelang peningkatan jalan. Harapannya sebelum lebaran pekerjaan fisik sudah selesai. Dengan demikian bisa dilakukan manajemen transportasi.

“Namun dalam perjalanannya, lelang maupun pengerjaan mengalami kemunduran,”katanya.

Kalau pengerjaan mundur, dikhawatirkan jalan-jalan provinsi yang rata-rata menjadi jalur alternatif juga akan menjadi titik kemacetan.  Karena seperti tahun lalu, akan ada jalan beda tinggi, tumpukan material dan sebagainya.

Untuk mengantisipasi kemacetan harus diantisipasi dari Pantura Barat. Diharapkan semua pekerjaan harus dihentikan sejak H-15. Tidak lagi H-7, yang menurutnya terlalu mepet.

“Pekerjaan tahun ini juga berbeda dengan pekerjaan tahun lalu. Dimana tahun lalu segmen pekerjaannya pendek-pendek. Tapi sekarang segmennya panjang,”katanya.

Dibeberkannya, bahkan panjangnya ada yang mencapai 10 km. Kalau hal itu tidak diantisipasi, maka akan menimbulkan kemacetan yang panjang.(JN01)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...