Jowonews

Komisi E Pantau Layanan di RSUD Margono Soekarjo 

BANYUMAS – RSUD Margono Soekarjo menjadi salah satu rumah sakit rujukan jantung dan stroke karena kesigapannya menangani pasien. Untuk itu, Komisi E DPRD Provinsi Jateng menyambangi RSUD tersebut, Jumat (10/3/2022), membahas pelayanan kesehatan. 

Saat berdiskusi, Plt. Direktur RSUD Untung Ginarto memaparkan soal inovasi pelayanan yang ada di RSUD. Diantaranya Petroke (Penanganan Stroke), Juminah (Kunjungan Maring Umah), Sister Vira Antar Obat Pasien ke Rumah, dan Cilong (Cuci Kinclong) yang memanfaatkan lahan kosong di belakang Rumah Sakit.

Pelayanan Petroke sendiri merupakan pelayanan yang paling diandalkan. Karena, walaupun sudah ada 16 rumah sakit di Indonesia, tapi yang sudah benar-benar melaksanakan baru RSUD Margono.

“Dengan adanya Petroke, angka kecacatan akibat stroke sudah sangat minim. Karena, yang tadinya penanganan 2 sampai 6 jam di UGD, sekarang cukup 30 menit. Jadi, saat pasien telepon ke Margono, sudah dibimbing dari rumah, dan rumah sakit sudah menyiapkan semua, sehingga pasien sampai rumah sakit sudah tidak perlu menunggu lama,” jelas Untung.

Untuk pelayanan Juminah, kata dia, hanya pelayanan terbatas untuk laboratorium dan fisioterapi, belum home care penuh. Dalam pelayananan ini. BPJS belum merespon, namun untuk pembayaran perhitungan biayanya relatif murah yaitu Rp 250.000. 

Biaya tersebut untuk memanggil dokter di RSUD Margono dalam penanganan fisioterapi, parkinson, dan lainnya. Namun untuk Juminah belum bisa turun ke pasien kurang mampu, dan hanya terbatas di Purwokerto saja. Hal ini menjadi bagian yang harus dikembangkan untuk pelayanan Juminah. 

Pelayanan lainnya yaitu pelayanan Sister Vira Antar Obat Pasien ke Rumah, yang merupakan pelayanan one stop service. Jadi, pasien diperiksa dari mobil, tanpa turun dari mobil, setelah selesai langsung pulang, nanti obat diantar ke rumah gratis. 

BACA JUGA  DPRD bersama Polda Jateng Gelar Bakti Sosial

“Layanan ini pun bisa sampai ke luar jawa, melalui video call, dan nanti obat dikirim melalui paket,” katanya.

Sementara, Anggota Komisi E lainnya Umar Utoyo lebih menekankan mengenai adanya ‘ambulan swasta’ di sekitar rumah sakit. Ia menilai ambulan tersebut memberikan tarif tinggi sehingga bisa memberatkan pasien.

“Ambulan swasta tolong ditertibkan karena biasanya memberikan tarif yang memberatkan pasien. Kasihan pasien yang tidak tahu, jadi bisa terintervensi.” kata Umar.

Menanggapinya, Untung mengaku sudah menertibkan ‘ambulan swasta’ dengan tidak memberi akses masuk ke RSUD Margono. Karena, rumah sakit belum ada support kendaraan dari rumah sakit untuk mengantar pasien pulang. 

“Kami hanya bisa mengedukasi pasien untuk memesan taksi online seperti Grab atau Gojek dengan tarif yang jelas, supaya tidak terkena ‘ambulan swasta’ itu,” kata Untung.

Sebagai informasi, capaian pendapatan pada 2022 di RSUD Margono mencapai 133,94%, dengan angka realisasi Rp 513 miliar dari target Rp 382 miliar. Untuk pelayanan BPJS tercapai 90%, asuransi umum 9%, dan umum pribadi 1% dengan kunjungan rata-rata 1.082 pasien/hari. 

Pelayanan unggulan di RSUD Margono adalah bedah syaraf, jantung, dan maternal perinatal. Selain itu Margono menjadi rumah sakit rujukan untuk jantung, stroke, gastropologi, dan terbaru yaitu rujukan anak.

Untuk menambah pelayanan dan kenyamanan, RSUD Margono menyiapkan bangunan baru setinggi 4 lantai. Fasilitas pengembangannya yakni syaraf jantung dan bedah syaraf, serta dokter rangka.

(Adv)

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait