Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kompetisi Tingkat Nasional Guru Berprestasi Dan Berdedikasi Indonesia

JAKARTA, Jowonews.com – Sekitar 1.000 guru berprestasi dan berdedikasi dalam berbagai jenjang pendidikan dari seluruh provinsi di Indonesia berkumpul di Jakarta untuk mengikuti kompetisi tingkat nasional.

Mereka berkumpul dalam ajang pemilihan guru dan tenaga kependidikan berprestasi dan berdedikasi tingkat nasional 2015. Kegiatannya dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan di Jakarta, Rabu (18/11) malam.

Para guru itu mengikuti ajang tingkat nasional setelah mereka berhasil menjadi juara di provinsi masing-masing. Itulah sebabnya ajang ini adalah persaingan sengit antarjawara provinsi untuk menjadi jawara di tingkat nasional.

Pemilihan guru berprestasi tingkat nasional 2015 diselenggarakan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi guru di Indonesia. Peningkatan kompetensi ini pada akhirnya diharapkan berdampak positif terhadap karir guru dan mutu pendidikan.

Kegiatan ini bertema “Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi yang Profesional dan Bermartabat Siap Membumilandaskan Revolusi Mental bagi Peserta Didik dalam Menyiapkan Generasi Emas 2045”. Ajang ini berlangsung di Jakarta pada 18 hingga 25 November 2015.

Sementara untuk kegiatan lomba dan seminar dilaksanakan pada 18 hingga 21 November. Pada 21 November sore dilaksanakan pengumuman pemenang di Balai Insani Gedung A Kemendikbud. Untuk 23 hingga 24 November dilaksanakan simposium guru di Istora Senayan, Jakarta.

Penilaian para dewan juri meliputi tes tertulis, tes psikologi, presentasi dan wawancara. Guru yang mengikuti ajang tingkat nasional ini adalah guru kelas, guru olah raga dan guru keagamaan.

Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan pada Kemendikbud Sumarna Surapranata mengatakan biasanya kegiatan ini diselenggarakan pada setiap Agustus dengan puncaknya mengikuti peringatan Kemerdekaan RI setiap tanggal 17 Agustus. Namun, mulai tahun ini pelaksanaannya diubah menjadi November dengan puncak acara bertepatan dengan Hari Guru 25 November.

Kegiatan ini melibatkan 1.036 peserta yang terdiri atas 703 guru/tutor, 200 kepala sekolah, 133 pengawas dan 21 widyaiswara dari jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SMK.

BACA JUGA  Sidang Agus Kroto Ungkap Deretan Mantan Anggota Dewan

Sebelumnya telah dilakukan seleksi secara berjenjang yang dimulai pada April dari tingkat satuan pendidikan, tingkat kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi. Puncaknya berlangsung di Jakarta pada November ini sekaligus peringatan Hari Guru Nasional.

Apresiasi Mendikbud Anies Baswedan mengaku gembira bertemu dengan para guru berprestasi dan berdedikasi dari seluruh Indonesia. Apalagi mereka tidak saja berasal dari wilayah perkotaan dengan sarana pendidikan dan infrastruktur yang memadai.

Sebagia dari mereka adalah guru-guru dari perdesaan, bahkan pelosok dan wilayah terpencil yang untuk menjangkau tempat mendidiknya sulit dan penuh liku. Sebagian dari mereka juga guru untuk pendidikan khusus di sekolah-sekolah luar biasa (SLB) yang cara dan metode pengajarannya berbeda sama sekali dengan sekolah umum.

Untuk bisa sampai ke Jakarta, ada pula guru yang harus menempuh perjalanan jauh melintasi darat, laut dan udara.

Itulah sebabnya, bagi Anies, penyelenggaraan pemilihan guru dan tenaga kependidikan berprestasi dan berdedikasi ini merupakan wujud apresiasi terhadap prestasi dan dedikasi guru dan tenaga kependidikan. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi semangat untuk terus membangun peradaban bangsa Indonesia dalam mewujudkan bangsa yang berbudaya, cerdas, bermutu dan berkarakter serta mampu bersaing dalam pergaulan internasional. “Ini sebagai bentuk apresiasi. Namun Bapak dan Ibu semua bisa hadir di sini sesungguhnya merupakan bukti telah berdedikasi dan berprestasi,” kata Mendikbud saat pembukaan Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi di Jakarta, Rabu (18/11) malam.

Anies mengatakan bahwa guru adalah kunci dalam ekosistem pendidikan. Seorang guru bisa mengubah hidup siswa dan mengubah kehidupan bangsa.

Menurut mantan Rektor Universitas Paramadina ini, pendidikan adalah ikhtiar bersama. “Kita akan membangun ekosistem pendidikan. Garis depan ekosistem ini adalah sekolah, sedangkan guru adalah kunci untuk membuka dan menutup ekosistem,” kata Mendikbud.

BACA JUGA  Pendaftaran PPPK Kemenag 2022 Telah Dibuka, Ini Syaratnya

Karena itu dia meminta para guru dan tenaga kependidikan yang terpilih sebagai guru dan tenaga kependidikan berprestasi dan berdedikasi dapat menularkan semangat serta idealismenya kepada rekan-rekan sesama guru dan tenaga kependidikan di lingkungan sekitar mereka.

“Para guru dan tenaga kependidikan yang terpilih nanti perlu ingat bahwa di pundaknya kini terletak peran tambahan, yaitu sebagai agen perubahan,” kata Anies.

Kini tantangan dunia pendidikan nasional semakin beragam. Murid-muridnya adalah murid abad ke-21, namun gurunya adalah guru abad ke-20. Sementara itu sebagian sarana pendidikannya adalah sarana dan infrastruktur sekolah peninggalan abad 19.

Karena itu, kata dia, guru harus mengejar kemajuan agar sejajar dengan muridnya yang sudah memasuki abad ke-21. Guru harus semakin menjadi inspirasi dan pendorong bagi kemajuan prestasi siswa didik.

Peralatan teknologi canggih dan akun di media sosial yang telah dimiliki para guru hendaknya untuk membangun masa depan. “Jangan untuk melanggengkan masa lalu; berteman hanya dengan teman SD, SMP dan SMA-nya,” katanya.   (Jn16/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...