Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

KP2KKN : Pemotongan Bansos Bisa Terjadi di Daerah Lain

KP2KKN Jateng

SEMARANG, Jowonews.com – “Korban pemotongan bansos harusnya berani melapor,” Demikian disampaikan Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KP2KKN) Jateng berharap masyarakat/lembaga yang menjadi korban pemotongan bantuan sosial (Bansos)/hibah oleh broker, berani melaporkan ke aparat penegak hukum. Kalau masyarakat tidak berani, KP2KKN siap menjadi pihak yang melaporkan.

“Masyarakat tidak perlu takut. Masyarakat atau lembaga yang bantuannya dipotong saya harapkan bisa lapor ke penegak hukum. Kalau tidak berani biar kami (KP2KKN, red) nanti yang membuat laporan,”tegas Sekretaris KP2KKN Jateng, Eko Haryanto, Jumat (20/2).

Pernyataan itu disampaikan Eko Haryanto menyikapi adanya pemotongan dana hibah bidang pendidikan keagamaan tahun 2014 untuk 16 MI Muhamadiyah di Kabupaten Wonogiri. Pemotongan mencapai 40% dari total bantuan itu diduga dilakukan oknum partai pemenang pemilu 2014, melalui broker bernama Harwan Widodo, orang Wonogiri.

Ke-16 titik hibah pendidikan keagamaan yang mendapat bantuan dan dipotong sampai 40 persen itu kesemuanya adalah MI Muhamadiyah. Sesuai proposal yang diajukan, bantuan dari provinsi itu akan digunakan untuk pembelian tekhnologi informasi komputer (TIK).

Total keseluruhan bantuan hibah pendidikan bidang keagamaan untuk 16 MI Muhamadiyah adalah Rp 290.000.000,00. Kalau potongannya 40 persen, maka total potongannya adalah Rp 116.000.000,00. Sehingga yang sampai ke 16 lembaga pendidikan keagamaan MI Muhamadiyah hanya Rp 174.000.000,00.

Salah seorang guru di MI Muhamadiyah Eromoko, Rusdiyana saat dikonfirmasi membenarkan kalau MI-nya bersama kurang lebih 14 MI yang lain di Wonogiri mendapat bantuan dari APBD Provinsi Jawa Tengah untuk TIK.

“Ya mas kita memang dapat bantuan dari provinsi. Ditempat saya dapat Rp 18 juta dan sudah dicairkan. Namun sampai sekarang kita belum mendapatkan komputernya,”ungkapnya, kemarin.

BACA JUGA  KP2KKN Investigasi Penjualan Saham Tol SS, BPK Diminta Lakukan Audit

“Bantuan itu berasal dari aspirasi anggota dewan dari PDIP tahun 2014, yang dikoordinir oleh Harwan Widodo, orang Wonogiri, sekaligus sebagai pihak ketiga yang akan membelikan TIK. Saya mengajukan proposal sejak 2013,”imbuhnya.

Menurut Eko Haryanto, terkait kasus itu KP2KKN siap mendampingi, memfasilitasi dan mengadvokasi 16 MI Muhamadiyah di Wonogiri. Sebab, pemotongan dana hibah bidang pendidikan keagamaan yang mencapai 40% itu sudah sangat keterlaluan.

Temuan adanya pemotongan itu, menurutnya telah mengkonfirmasi bahwa bansos/hibah sering ditumpangi untuk kepentingan politik. “2014 itu kan ya tahun politik. Meski pencairannya akhir 2014, itu saya menduga untuk kepentingan politik,”katanya.

Eko Haryanto juga meyakini, model pemotongan seperti itu tidak hanya terjadi di Wonogiri saja. Tapi juga terjadi di banyak daerah lain di Jateng.

“Kemarin kan ya ada informasi bantuan ternak di Gemolong, Sragen dipotong sampai kurang lebih 80 persen. Bantuan sapi Rp 45 juta dipotong Rp 35 juta, yang diduga dilakukan dewan PKB,”ungkapnya.

OLeh karena itu, dirinya pun mendesak penegak hukum langsung menindaklanjuti dan melakukan pengusutan. Karena pemotongan seperti itu ternyata sangat masif terjadi di masyarakat.

Belum lagi, kalau melihat anggarannya adalah anggaran 2014, semestinya sekarang sudah ada laporan pertanggungjawabannya (LPJ-nya). Jadi sudah bisa dikategorikan korupsi.

Ketua DPD PDIP Jateng Heru Sudjatmoko saat dikonfirmasi menyatakan di PDIP tidak ada perintah/permintaan pemotongan bantuan hibah yang menjadi aspirasi anggota dewannya. Kalau sampai terjadi pemotongan, dirinya mengaku tidak tahu sama sekali.

“Adanya aspirasi itu adalah hal yang wajar. Sepanjang memberi manfaat kepada masyarakat, kenapa tidak?. Tapi kalau ada pemotongan, saya tidak tahu. Di PDIP tidak ada perintah/permintaan seperti itu,”bebernya.(JN01)

Data 16 MI Muhamadiyah di Wonogiri ——————————————————
1) MI Muhamadiyah Kel Giriwoyo Kec Giriwoyo, Kab Wonogiri Rp 20 Jt
2). MI Muhamadiyah Ds Ngancar Kec Giriwoyo, Wonogiri Rp 20 jt
3) MI Muhamadiyah Dsn Sanggrong Kel Tegalrejo Kec Purwantoro, Wonogiri Rp 20 Jt
4) MI Muhamadiyah Kel Pagutan Kec Manyaran, Wonogiri Rp 18 Jt
5) MI Muhamadiyah Ds Kedungombo Kec Baturetno, Wonogiri Rp 18 Jt
6) MI Muhamadiyah Kel Gesing Kec Kismantoro, Wonogiri Rp 20 Jt
7) MI Muhamadiyah Ds Glesungrejo Kec Baturetno, Wonogiri Rp 18 Jt
8) MI Muhamadiyah Girikikis Kec Giriwoyo, Wonogiri Rp 18 Jt
9) MI Muhamadiyah Ds Gambiranom Kec Kismantoro, Wonogiri Rp 18 Jt
10) MI Muhamadiyah Ds Sidorejo Kec Tirtomoyo, Wonogiri Rp 18 Jt
11) MI Muhamadiyah Kel Ngadirejo Kec Eromoko, Wonogiri Rp 18 Jt
12) MI Muhamadiyah Ds Bumiharjo Kec Giriwoyo, Wonogiri Rp 18 Jt
13) MI Muhamadiyah Ds Tawangharjo Kec Giriwoyo, Wonogiri Rp 18 Jt
14) MI Muhamadiyah Ds Sumberejo Kec Wuryantoro, Wonogiri Rp 18 Jt
15) MI Muhamadiyah Dsn Dayu Ds Sedayu Kec Pacimantoro, Wonogiri Rp 15 Jt
16) MI Dsn Sumberagung Ds Talunombo Kec Baturetno, Wonogiri Rp 15 Jt

BACA JUGA  KP2KKN Minta Penegak Hukum Sidik Bank Jateng

Sumber: Buku APBD Jateng 2014

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...