BANTUL, Jowonews.com – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menggandeng perusahaan percetakan yang sudah memiliki sertifikasi dari Badan Intelijen Negara dalam pengadaan surat suara pemilihan kepala daerah.
“Untuk surat suara pemilihan kepala daerah (Pilkada) harus ada “security printing” dan perusahaannya harus bersertifikasi BIN (Badan Intelijen Negara),” kata Komisioner KPU Bantul, Divisi Logistik dan Keuangan, Didik Joko Nugroho di Bantul, Senin.
Menurut dia, tahapan pengadaan surat suara untuk penyelenggaraan pemungutan suara pada Pilkada Bantul 9 Desember 2015 saat ini sudah mulai perencanaan, itu menyusul penetapan daftar pemilih tetap (DPT) Bantul pada awal Oktober.
Didik memaparkan pihaknya juga telah mengumumkan dan mengundang perusahaan percetakan untuk dilakukan lelang pengadaan surat suara Pilkada, perusahaan yang boleh mengikuti lelang perusahaan yang sudah bersertifikasi BIN.
“Ini untuk mengantisipasi pemalsuan, maka surat suara harus mempunyai spesifikasi khusus, sehingga harus ada ‘security printing’ itu, dan tanda itu hanya bisa dilihat dengan alat khusus,” kata Didik.
Diakuinya perusahaan percetakan yang sudah bersertifikasi BIN jumlahnya masih terbatas, karena di seluruh wilayah Indonesia baru ada sekitar 32 perusahaan yang keberadaannya tidak mesti ada di setiap daerah.
“Yang pasti kalau di Bantul (percetakan bersertifikasi BIN) tidak ada, paling dekat adalah perusahaan percetakan di Solo yang pada Pemilu 2014 lalu juga mencetak surat suara,” kata dia.
Sementara itu, menurut dia, jumlah surat suara yang dicetak KPU Bantul disesuaikan dengan jumlah DPT Pilkada Bantul yang ditetapkan berjumlah 691.445 pemilih ditambah dua persen dari angka data pemilih tersebut sebagai cadangan.
Ia mengatakan, proses pencetakan surat suara Pilkada ditargetkan selesai dalam waktu satu bulan sejak DPT ditetapkan, dengan demikian dijadwalkan pada 4 November surat suara sudah dikirim ke kantor KPU Bantul. (Jn16/ant)
