Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Kritik Pedas Gus Mus untuk Para Elit Politik Indonesia

gus musSemarang, Jowonews.com – Budayawan KH Ahmad Mustofa Bisri yang akrab disapa Gus Mus mengungkapkan, jika sekarang ini banyak orang yang tidak mengenali arti dari kemanusiaan, terutama yang berada di tataran elit politik negara.

“Pimpinan, anggota DPR, semua yang di atas harus jadi manusia dulu,” kata Gus Mus usai dialog kebangsaan bertajuk “Menjadi Orang Indonesia Yang Beragama dan Berbudaya” di Auditorium Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang, Jalan Jend A Yani No 144 – 146, Semarang, baru-baru ini.

Maksud dari menjadi manusia adalah mengenali dirinya dengan segala sisi-sisi kemanusiaannya sehingga mampu memanusiakan orang lain dan tidak menganggap dirinya sendiri yang paling benar.

Gus Mus, yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotut Thalibien, Rembang, mengatakan, ada orang yang menganggap manusia adalah yang seperti dirinya sendiri sehingga sama saja menganggap yang lain bukan manusia.

“Banyak yang mengatakan revolusi mental. Lalu apa yang sudah kita lakukan? Mestinya kita harus merevolusi mental seperti apa? Kalau mau berubah harus tahu dulu aslinya seperti apa,” kata Gus Mus.

Gus Mus yang kini mantan Rois Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu mengatakan, manusia perlu memahami konsep kehidupan, seperti bagaimana melihat dunia, termasuk di dalamnya kemanusiaan dan ketuhanan.

Menurut Gus Mus, banyak orang yang sekarang ini berebut kekuasaan tetapi justru tidak tahu setelah berkuasa mau berbuat apa, sebab orang-orang seperti itu sebenarnya tidak memahami konsep kehidupan.

“Sekarang, orang berebut kekuasaan untuk apa? Setelah berkuasa juga mau apa? Banyak yang mementingkan ngrebut kursinya dulu, baru mikir. Setelah dapat kursinya apa yang mau dilakukan,” katanya.

Demikian pula dengan persoalan ketuhanan, Gus Mus mengatakan banyak orang yang merasa mengenal dan ingin menyenangkan Tuhan, tetapi sebenarnya apa yang dilakukan justru tidak mencerminkan sifat-sifat Tuhan.

BACA JUGA  Lewat iGrow, Indonesia Menangi Lomba Startup di Turki

“Ada semangat mencintai, tetapi tidak disertai semangat pengenalan. Ingin menyenangkan Tuhan, tetapi justru tidak mengenal Tuhan. Merasa selalu benar dan menyalahkan orang lain,” katanya.

Manusia, kata Gus Mus, ditunjuk sebagai wakil Tuhan di muka bumi semestinya harus mempunyai sifat-sifat ketuhanan, seperti pengasih dan penyayang, bukan malah saling memusuhi dan bertikai. “Waktu pertama kali, istri saya membuatkan opor itu ayamnya satu ekor, kelapanya dua buah. Ya, kentel banget. Tidak tahu saya sukanya apa. Semangat mencintai harus disertai semangat pengenalan,” katanya, disambut tawa hadirin.

Hadir pada kesempatan itu, Pendeta Petrus Agung, Romo Aloysius Budi P dari Keuskupan Semarang, dan Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Irwan Hidayat sebagai pembicara dan juga dimoderatori oleh budayawan semarang Prie GS. (JN14)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...