SALATIGA, Jowonews.com – Pengaspalan jalan di lapangan pancasila dan sekitarnya berimbas kepada tertutupnya lajur sepeda di kiri jalan. Padahal, lajur sepeda itu merupakan program bantuan dari Kementrian Pekerjaan Umum. Selain itu, usianya belum ada dua tahun karena pembuatannya Desember 2013.
“Masyarakat bertanya – tanya mengapa program yang lama dan belum terasa dampaknya, kini sudah ditutup lagi dengan aspal baru. Apakah kedepan akan diprogramkan lagi,” cetus, Septa Hidayati, 43, warga Sidomukti saat bertemu wartawan, Rabu (21/10).
Menurutnya, program lajur sepeda memang kurang sosialisasi sehingga sejak dulu memang membingungkan warga. Namun dengan adanya pengaspalan baru dan menutup lajur sepeda, semakin membuat masyarakat bertanya mengenai perencanaan pembangunan di Kota Salatiga karena dirasa tidak efektif.
“Kalau memang belum siap, namun ada bantuan dari pemerintah pusat, tidak serta merta harus diterima melainkan harus melihat kondisi daerah, apakah layak atau tidak dilakukan,” imbuh perempuan berkerudung ini.
Terpisah, kepala Dishubkombudpar kota Salatiga Ady Suprapto menyatakan jika pihaknya sudah mengantisipasinya. Dijelaskan Ady, program tersebut adalah bantuan dari Bina Marga dan berupa garis putih saja. Untuk garis hijaunya, tahun depan pihaknya akan mengajukan lagi agar dibuat.
“Sesuai aturan, usia jalur sepeda memang dua tahun,” jelas Ady Suprapto. Sebagaimana diketahui, lajur kiri untuk sepeda itu berasal dari lapangan pancasila menuju taman kota Bendosari. Dalam pembuatannya, memang membingungkanpenggunalalulintas. Pasalnya,jalur itu malah dijadikan batas parkir mobildan motor. Dan sejak awal, warga merasa tidak ada sosialisasi. (JN01)