Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Legislator Desak Pemprov Konsisten Dampingi Petani Tebu

SEMARANG, Jowonews.com – Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah, Ikhsan Mustofa, SE mendesak pemerintah provinsi untuk konsisten dalam pendampingan petani tebu.

Menurut Ikhsan, Saat ini tingkat kesejahteraan petani tebu di Jateng semakin menurun, sehingga banyak petani tebu berpindah menanam komoditi lain, seperti jagung dan padi.

“Pemerintah harus hadir untuk menstabilkan produksi pertanian khususnya untuk komoditi tebu. Karena tebu merupakan bahan utama kebutuhan primer yaitu gula, sehingga berkurangnya produksi tebu menyebabkan ketidakstabilan harga dan juga mempengaruhi kebijakan impor,” ujarnya dalam keterangannya di Semarang, Rabu (11/5/2016).

Berdasarkan data dari Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur tahun 2015,  dari produksi tebu tahun 2015 menurun hanya 3.701.090,34 ton, setelah pada tahun sebelumnya mencapai 5.560.701,69 ton. Hasil ini juga masih jauh dari yang di targetkan pemerintah yaitu 5.228.010 ton.

“Hal ini menunjukkan secara langsung maupun tidak langsung bahwa petani tidak akan sejahtera apabila terus menanam tebu, karena hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan biaya dan tenaga yang telah dikeluarkan,” tandas legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Dikatakan Ikhsan, saat ini peran pemerintah provinsi juga besar dalam menunjang kesejahteraan petani tebu, pada tahun 2015 di sampaikan oleh salah seorang petani kepadanya bahwa pupuk bersubsidi sangat sulit diakses di beberapa wilayah sehingga petani kesulitan mendapatkan pupuk.

“Pemerintah harus bisa mengupayakan agar memasukkan tebu sebagai komoditi pangan bukan industri sehingga pembatasan lahan yang diberi pupuk bersubsidi bukan hanya 2 hektare saja tapi bisa lebih ini akan meringankan,”paparnya.

Menurutnya, pemerintah harus hadir dalam jaminan pemberian bibit unggul, Sistem Budidaya Tebu yang baik dan Jaminan rendemen yang tinggi.

“Selain itu pada off farm juga perlu dilakukan peningkatan efisiensi pabrik. Revitalisasi Pabrik dengan dana besar dari APBN juga harus tepat sasaran benar benar tepat pada sumber persoalan,” pungkasnya. (jn03)

BACA JUGA  Perbaiki Sentul Jelang Moto GP, Manajemen Enggan Pakai APBN

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...