Jowonews

Logo Jowonews Brown

Lelang Jabatan Pejabat Eselon II Dinilai Tak Transparan

Gd.Kantor Gubernur dan Gd Berlian/ DPRD Jateng, foto: www.budiono.heck.in
Gd.Kantor Gubernur dan Gd Berlian/ DPRD Jateng, foto: www.budiono.heck.in

SEMARANG, Jowonews.com – Proses lelang jabatan/seleksi calon pejabat pimpinan tinggi pratama eselon II yang dimulai 6 Nopember 2014 akhirnya selesai. Hal itu ditandai dengan pelantikan 5 pejabat hasil lelang/seleksi oleh Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo, di kantor Gubernuran Jl.Pahlawan Semarang, Jumat (2/1).

kelima pejabat eselon II yang dilantik adalah Kepala Disnakertransduk Jateng, Wika Bintang (sebelumnya Plt Kepala Disnakertransduk Jateng), Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo (sebelumnya Kadinkes Boyolali), Kepala DPPAD Jateng, Hendri Santoso (sebelumnya Auditor Madya BPKP).

Wadir Pelayanan RSUP dr Moewardi, Purwoko (sebelumnya Dokter Utama RSUP dr Moewardi) dan Wadir Umum RSUP dr Moewardi, Suharto Wijanarko (sebelumnya Dokter Madya).

Dari lima jabatan eselon II tersebut, hanya Wika Bintang, pejabat lama (Plt-red) yang berhasil lolos. Selebihnya merupakan orang baru.

Dalam kesempatan itu dilantik pula Staff Ahli Gubernur Jawa Tengah, Ema Rahmawati, yang sebelumnya Kabid Pemberdayaan Perempuan pada Badan Pemberdayaan Perempuan, perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB).

Namun sayang, seleksi/lelang jabatan yang ‘digembar-gemborkan’ terbuka dan transparan itu ternyata tidak transparan.

Panitia seleksi maupun Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, tidak pernah mengumumkan nilai peserta seleksi/lelang jabatan yang mengikuti tes disetiap tahapannya. Bahkan juga sampai dilantiknya 5 pejabat eselon II oleh gubernur.

Tidak diumumkannya nilai peserta lelang itu diakui oleh Ketua Tim Seleksi (Timsel)  Prof Dr Ir Budi Prayitno M.Sc. Menurutnya setelah rapat pleno panitia seleksi calon pejabat pimpinan tinggi pratama, pansel telah memutuskan 18 nama calon.

18 nama calon itu selanjutnya diserahkan kepada gubernur, dalam amplop tertutup dan bersifat rahasia pada hari Rabu (24/12) 2014.

“Penyerahan 18 nama itu lengkap dengan nilainya mas,”ungkapnya.

“Jadi kita memang tidak mengumumkan nilai hasil seleksi. Karena kita tidak diminta mengumumkan itu,”akunya.

BACA JUGA  Komitmen Perangi Korupsi, Polda Pemprov dan Kejati Jateng Bikin Portal Pengaduan Bagi Masyarakat

Selanjutnya pada hari Selasa (30/12) 2014, gubernur bersama wakil gubernur melakukan wawancara para calon utk masing-masing jabatan yang kosong. Oleh karena itu, kalau sampai akhir pelantikan nilai tidak diumumkan, pihaknya tidak tahu.

“Bahkan saya juga tidak tahu kalau hari ini (kemarin-red) sudah dilantik mas,”ujarnya.

Apakah itu bisa dikatakan seleksi terbuka/transparan dengan tidak diumumkannya nilai peserta itu? Jawaban  Budi Prayitno sebagai ketua timsel sangat aneh sekali. Apalagi jawaban itu keluar dari seorang profesor.

Ia mengaku tidak mengerti. “Saya tidak ngerti (mengerti-red). Semua sudah kita sampaikan kepada gubernur. Nilai komulatif di gubernur. Setelah itu tugas saya selesai,”elaknya.

Ia mengaku, dalam proses seleksi/lelang terbuka seperti itu, nilai hasil tes peserta seleksi tidak pernah diumumkan memang tidak logis. Harusnya nilai hasil test itu diumumkan secara terbuka pada publik. “Tidak logis (kalau tidak diumumkan-red) mas kalau begitu. Tapi kita tidak merubah nilai lho,”tegasnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat dikonfirmasi soal tidak diumumkannya nilai hasil test tidak menjawab. Meski sudah ditanyakan dengan gamblang melalui SMS.

Sementara usai pelantikan saat diwawancarai wartawan, Ganjar Pranowo mengatakan, lima pejabat eselon II yang lolos sudah memenuhi sarat kualifikasi di bidangnya masing-masing.

Ia menegaskan, pengisian kekosongan lima jabatan eselon II sudah berdasarkan prosedur. “Kami tidak urusan Plt atau tidak, yang pasti mereka sudah memenuhi sarat, dan mereka lolos dari berbagai tahapan seleski,” katanya usai pelantikan lima pejabat eselon II di Gedung Gradika.

Ganjar menambahkan, banyak pertimbangan yang dilakukan untuk seleksi tahap akhir lelang jabatan eselon II Pemprov Jateng. Dari hasil tes wawancara, sebenarnya banyak yang masuk kualifikasi. Tapi sekian itu, hanya satu yang dianggap memenuhi sarat dan pas menempati kekosongan jabatan tersebut.

BACA JUGA  Dikritisi Media Massa, Pemprov Ubah Bankeu Demak

“Mereka memiliki hasil tes yang cemerlang dan konsep ke depan bagus. Itu salah satu yang menjadi pertimbangan, ” tambahnya.(JN01)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...