Jowonews

Liga Champions akan Pakai Format Baru

JAKARTA, Jowonews- Liga Champions akan memakai format baru mulai musim kompetisi 2024/2025 mendatang. Perbedaan paling mendasar pada liga yang bakal bergulir itu adalah pertambahan empat peserta dan dihapuskannya format pembagian grup, sehingga Liga Champions akan diikuti 36 tim dalam liga tunggal.

Dalam format baru Swiss Model yang dirilis dalam laman UEFA, Selasa malam, setiap tim peserta akan memainkan empat pertandingan lebih banyak dibandingkan dengan format penyisihan grup reguler.

Setiap tim tidak lagi berhadapan satu sama lain dua kali kandang-tandang dalam fase penyisihan, melainkan bertanding 10 kali melawan 10 tim berbeda, separuhnya dimainkan di kandang dan sisanya tandang.

Nantinya setelah setiap tim main 10 kali, delapan tim peringkat teratas akan otomatis lolos ke babak 16 besar, sedangkan tim peringkat kesembilan sampai dengan ke-24 akan memasuki putaran playoff menentukan delapan tim 16 besar lainnya.

Sedangkan tim peringkat ke-25 hingga juru kunci akan tersingkir dari kompetisi Eropa musim tersebut, tidak ada jatah lungsuran ke Liga Europa.

Mulai putaran 16 besar, format kompetisi akan tetap menggunakan babak gugur yang berlaku saat ini.

UEFA sebagaimana dilansir Antara, menyatakan format liga tunggal dengan aturan serupa di atas akan juga diberlakukan secara berkala untuk Liga Europa serta Liga Conference, kompetisi kasta ketiga Eropa yang rencananya mulai bergulir musim 2021/2022.

Pembagian Jatah Peserta Baru

UEFA menegaskan pembagian jatah tiket Liga Champions dalam format baru akan tetap berdasarkan capaian klub di liga domestik masing-masing dengan sejumlah kriteria.

Jatah tambahan peserta pertama akan diberikan kepada liga/negara yang berada di peringkat kelima klasemen koefisien UEFA.

Jatah kedua, diberikan kepada juara liga domestik dengan nilai koefisien klub tertinggi di antara juara-juara lokal yang tidak mendapat tiket putaran final Liga Champions.

BACA JUGA  Inilah Daftar 26 Tim untuk Liga Champions Tahun Depan

Jatah ketiga dan keempat, diberikan kepada dua klub yang punya nilai koefisiensi tertinggi yang gagal meraih tiket Liga Champions, tetapi memperoleh tiket Liga Europa atau Liga Conference.

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait