SEMARANG, Jowonews.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mewajibkan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jateng wajib menguasai Bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya pada 2017.
“Mulai 2017, semua lulusan SMA/SMK harus bisa Bahasa Inggris,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai acara “BUMN Menginspirasi” yang diselenggarakan Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara Biro Jateng di SMK Negeri Jateng di Semarang, Kamis.
Menurut Ganjar, hal itu penting guna menghadapi persaingan pada Masyarakat Ekonomi ASEAN dan persaingan global.
“Rata-rata kita kalah terus karena bahasa, kalau bahasanya bagus biasanya dia akan mendorong kebiasaan membaca dan ilmu pengetahuan, tapi kalau sudah bisa berbahasa Inggris, banyak buku literatur yang dibaca karena mengerti,” ujar mantan anggota DPR itu.
Terkait dengan rencana tersebut, Ganjar meminta Dinas Pendidikan untuk membuat kurikulum yang khusus mendorong agar lembaga pendidikan menengah atau kejuruan dapat mengajarkan siswa mampu berbahasa Inggris.
“(Dalam) seminggu, dua hari penuh berbahasa Inggris, kalau bisa ada bahasa-bahasa pilihan yang lainnya seperti bahasa Jepang, Korea, atau Arab,” katanya.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nur Hadi Amiyanto mengatakan bahwa pihaknya telah mengeluarkan edaran ke semua sekolah sebagai tindak lanjut rencana mewajibkan lulusan SMA/SMK di Jateng menguasai bahasa asing.
Ia menjelaskan, surat edaran yang dikeluarkan sejak tujuh bulan lalu berisi imbauan ke SMA/SMK bahwa mulai kelas X sampai XII dalam satu hari selama seminggu, cara berkomunikasi di sekolah agar menggunakan Bahasa Inggris.
“Sudah ada edaran supaya ada ‘english day’ di tiap sekolah, siswa dilatih ‘listening’ dan ‘speaking’, tapi mengenai teknisnya kita serahkan ke sekolah masing-masing,” ujarnya. (jn03/ant)
