Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Mahasiswa Hina Wartawan, Unissula Minta Maaf

Ilustrasi Wartawan. (Foto : Kompas)
Ilustrasi Wartawan. (Foto : Kompas)
Ilustrasi Wartawan. (Foto : Kompas)

SEMARANG, Jowonews.com -Kasus pelecehan terhadap wartawan akhirnya diselesaikan dengan jalan damai. Jajaran Universitas Sultan Agung (Unissula) mendatangi kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng untuk meminta maaf.

Dalam pertemuan, PWI Jateng menegaskan tak akan memberanguskan aspirasi mahasiswa.

Ketua Lembaga Advokasi Wartawan PWI Jateng Zaenal Abidin Petir mengatakan, kejadian penghinaan pada jurnalis dalam aksi demo menjadi catatan penting bagi mahasiswa. Semeskinya, mahasiswa yang memiliki intelektual tinggi mengerti data, pengalaman empiris, serta bisa menghargai profesi lain.

Meski disayangkan, itikad baik meminta maaf dari Fahri Sundah alias Ari, mahasiswa penghina wartawan, menjadi awalan baik untuk pembelajaran.

“Kamu tahu gak apa fungsi media? Kalau tidak tahu, media itu punya fungsi edukasi, entertain (menghibur), dan kontrol sosial, bahkan ada fungsi ekonomis. Kalau kemrin media dikatakan hanya pesenan, media dobol, dan media ngapusi, saya nangis. Jadi kalau mau kritis, harus tahu ilmu dulu,” terang Zaenal di kantor PWI Jateng, Senin (25/5).

Mahasiswa, lanjutnya, tidak boleh asal ngawur. Terlebih, pers merupakan profesi yang diatur oleh undang-undang dengan tugas yang mulia.

“PWI tidak akan memberangus temen-temen aktifis untuk demo dan bersuara lantang. Silakan kritis tapi jangan ngawur,” tegas Zaenal.

Meski sempat dihina, Zaenal memastikan media tetap akan membantu para mahasiswa dalam mengontrol kebijakan apa pun yang tak pas. Sebagai kaum intelektual, mahasiswa menjadi salah satu generasi yang memiliki semangat juang tinggi dalam menjaga tatanan negara jika ada kebijakan yang kurang pro rakyat.

Meski jurnalis memiliki kode etik dan wajib menjaga integritas, namun ada kalanya PWI juga memberikan binaan pada jurnalis yang melenceng. Jika kedapatan jurnalis yang melanggar kode etik, sanksi pun akan diberikan dengan tegas. “Bahkan bisa dipecat sama perusahaannya,” timpalnya.

BACA JUGA  Operasi Pasar Bukan Solusi Kenaikan Harga Sembako

Dalam keterangannya secara terbuka, Ari pun mengatakan menyesal sudah menghina wartawan yang saat itu meliput aksinya. Mahasiswa jurusan Hukum semester IV itu mengaku hilaf, lantaran berkata kasar menuding profesi jurnalis tanpa data yang jelas.

Kepada para jurnalis dan dihadapan Ketua PWI Jateng Amir Mahmud, Ari secara terbuka mengakui kesalahannya.

“Saya tidak bermaksud menyinggung dan menghina. Saya menyesal, dan saya ingin mencabut kata-kata saya. Saya khilaf, dan memohon maaf. Saya juga sudah membuat permohonan maaf tertulis pada BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dan saya menyesal. Saya tidak bermaksud menjatuhkan profesi wartawan,” terangnya.

Dekan Fakultas Hukum Unissula Jawadil Hafidz memohon agar Ary dimaafkan. Ia menegaskan Ari merupakan mahasiswa baru yang belum menjadi fungsionaris di BEM FH Unissula. Bahkan, pengetahuan mengenai kode eteik jurnalis belum dia dapatkan, lantaran masih semester IV. Kedepan pihaknya akan melakukan sosialisasi dan pembinaan mengenai tata cara melakukan aksi demonstrasi yang tertib dan tidak menciderai orang lain.

Hal senada dikatakan Guru Berar Jurusan Hukum Unissula Profesor Gunarto. Kejadian tersebut akan menjadi pelajaran yang sangat penting dan tidak boleh terulang. “Terlebih dia mahasiswa hukum, yang masih dalam proses belajar. Kami tak bisa mengelak. Besar pun, kami juga karena media,” tandasnya.

Atas keterangan itu, Amir pun memberikan maaf kepada Ari yang memiliki itikad baik mengakui kesalahannya dan meminta maaf.

“Sebelumnya kami memang akan lapor ke Polrestabes karena penghinaan. Tapi saya yakin dia (Ari) masih bisa dibina. Saya harap ini tak terulang di generasi mahasiswa berikutnya,” tutup Amir. (JN01)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...