Semarang, Jowonews.com – Sejumlah proyek pembangunan di Kota Semarang saat ini terhambat oleh persediaan material pasir yang semakin sulit ditemukan. Keberadaan pasir yang biasa didatangkan dari Muntilan, Kabupaten Magelang itu menjadi penghambat utama proses pembangunan.
Salah satunya menghambat proses pembangunan Gelanggang Olah Raga (GOR) Tri Lomba Juang tahap II. Pembangunan yang dibiayai anggaran belanja Kota Semarang senilai Rp32 miliar itu terlambat 10 hari. Namun demikan progres pembangunannya masih on schedule yakni mencapai 45%.
‘’Jika suplai pasirnya lancar mungkin progresnya bisa lebih besar lagi,’’ kata Project Manager PT Sinar Cerah Sempurna selaku kontraktor pembangunan, saat menerima Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang dan perwakilan Pemkot Semarang yang melakukan tinjauan ke lapangan, (30/10/2014).
Menurutnya, terhambatnya suplai material pasir dikarenakan banyak proyek pembangunan fisik yang saat ini sedang dilaksanakan oleh pemerintah. Khususnya di Jawa Tengah berupa proyek pekerjaan pembangunan maupun revitalisasi jalan dan jembatan. Meski demikian, pihaknya optimistis pembangunan GOR Tri Lomba Juang akan selesai sesuai target 29 Desember nanti.
Pasir Muntilan dari Gunung Merapi menjadi komponen utama dalam pembangunan untuk bahan beton. Karena sulit diperoleh, maka terpaksa menggunakan abu bata untuk menghindari keterlambatan pembangunan. Ia khawatir bila diganti dengan pasir sungai akan berdampak pada kualitas bangunan. ‘’Hambatan lain, yaitu pada proses pengecoran oleh kendaraan readi mix yang selama ini mensuplai adonan semen pasir dan batu pecah,’’ katanya.
Dia menegaskan, kondisi kesulitan material pasir terjadi pada hampir semua proses pembangunan fisik di Kota Semarang. Yang membutuhkan kerjasama suplai pengecoran beton. Namun demikian, dia mentargetkan sejumlah struktur bangunan sarana olahraga, meliputi lapangan atletik, voley, bulutangkis, area senam dan fitnes, joging track, tribun atletik, area parkir hingga lapangan tenis dan fasilitas ruko bisa selesai dikerjakan. (JN06)
