Jowonews

Logo Jowonews Brown

Mayoritas Muslim, Pangeran Saudi Kagumi Toleransi di Indonesia

JAKARTA, Jowonews.com – Pangeran Khalid bin Sulthan bin Abdul Aziz Assu’ud dari Arab Saudi menyatakan kekagumannya atas toleransi antarumat beragama di Indonesia.

“Wajib bagi saya menghormati negara ini yang termasyhur di dunia karena mayoritas penduduknya beragama Islam, namun masyarakatnya bisa saling menerima dan mengedepankan toleransi,” katanya pada acara penutupan Musabaqah Hifzil Quran dan Hadis Pangeran Sulthan bin Abdul Aziz Assu’ud tingkat Asia-Pasifik di Istana Wapres di Jakarta, Kamis.

Mantan Wakil Menteri Pertahanan itu melihat masyarakat Indonesia saling mengerti dan saling menghormati antarsesama, meskipun berbeda keyakinan.

“Dalam perbedaan, negara ini tidak ada pertentangan, saling mengklaim kebenaran, atau peperangan,” ujarnya saat memberikan sambutan penutupan dengan menggunakan bahasa Arab itu.

Oleh sebab itu, dia menganggap tepat sekali Indonesia beberapa waktu lalu ditunjuk menjadi tuan rumah Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang membahas tentang isu-isu di Palestina.

Menariknya, saat memberikan sambutan di depan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Pangeran Khalid mengutip sambutan perpisahan Rasulullah saat menunaikan Haji Wada’.

“Tidak ada keutamaan bagi orang Arab mengungguli golongan lainnya. Demikian pula sebaliknya. Orang berkulit putih tidaklah lebih utama dibandingkan dengan orang kulit hitam, juga sebaliknya karena sesunguhnya yang lebih mulia di sisi Allah adalah mereka yang bertakwa,” ujarnya.

Ia menyampaikan keprihatinannya bahwa negara-negara Islam belum bisa menjamin rakyatnya bisa saling mengenal dan memahami arti perbedaan.

Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang setiap tahun mampu menggelar musabaqah yang digagas ayahandanya itu.

Menurut dia, ada banyak pelajaran yang digali para generasi muda melalui ajang tersebut. Apalagi pada saat beberapa negara dicekam aksi terorisme dan radikalisme.

“Apa pun ajaran agamanya, apalagi dalam hukum fikih Islam sendiri dilarang memerangi sesama,” kata Pangeran Khalid dengan mengutip salah satu ayat Al Quran mengenai ancaman Allah kepada pelaku pembunuhan sesama manusia.

Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin merasa terhormat karena setiap tahun pemerintah Indonesia mendapat kepercayaan untuk menyelenggarakan musabaqah tersebut.

“Tahun ini merupakan penyelenggaraan yang kedelapan. Dan minat peserta dari tahun ke tahun terus meningkat,” ujar putra mantan Menteri Agama Saifuddin Zuhri itu.

Pada penyelenggaran tahun ini diikuti oleh 150 peserta dari 25 negara di kawasan Asia-Pasifik dan 24 pendamping dari 24 negara serta 17 ofisial dari 18 negara.

Para peserta terbagi dalam beberapa nomor lomba hafalan Al Quran 10 juz, 15 juz, 20 juz, dan 30 juz, di samping juga hafalan 500 hadis shahih.

Pada tahun lalu Indonesia menjadi juara umum. Tahun ini Indonesia mengirimkan 25 hufaz dan penghafal hadis, namun hasilnya belum diketahui karena masih dalam proses penilaian. (jn16-ant)


Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...