Jowonews

MEDIA JURANG MELODI SEBAGAI STIMULUS PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS I SEKOLAH DASAR

Oleh: Valentia Febriyanti, S.Pd

Terjaminnya kualitas pendidikan merupakan tanggungjawab semua pihak, terutama bagi guru yang merupakan ujung tombak pendidikan. Guru sebagai peran utama harus mampu berinteraksi dan memberikan pengaruh positif bagi siswa, khususnya dalam keefektifan kegiatan belajar mengajar (KBM). Pendidikan di Indonesia saat ini telah memasuki masa pasca pandemi Covid-19. Pandemi menuntut siswa untuk hidup di lingkungan dengan keterbatasan ruang gerak dan ruang sosial, sehingga memaksa siswa menjadi makhluk individual. Keadaan seperti ini sangat mengancam hubungan interaksi manusia (siswa) sebagai makhluk sosial. Membangun kembali kebiasaan lama sebelum adanya covid-19 merupakan salah satu tantangan yang dihadapi oleh dunia pendidikan setelah lebih dari 1,5 tahun pendidikan di Indonesia “memaksakan” diri dengan kebijakan baru di era pandemi.

Negara Indonesia telah melakukan berbagai inovasi pendidikan mulai dari perubahan kurikulum, kegiatan pelatihan peningkatan profesionalisme guru, Buku Sekolah Elektronik, dan lain sebagainya. Namun beberapa inovasi terebut sepertinya tidak cukup dikatakan berhasil. Hal ini dapat terlihat dari rendahnya prestasi Indonesia dalam bidang Matematika di tingkat Internasional. Hasil Trends in Mathematics and Science Study (TIMSS) yang mengikutsertakan siswa kelas VIII menunjukkan bahwa prestasi Matematika Indonesia di tahun 2011 berada di urutan ke-38 dengan skor 386 dari 42 negara yang siswanya dites. Skor Indonesia ini turun 11 poin dari hasil skor tahun 2007. Prestasi bidang sains, Indonesia menempati peringkat ke-40 dengan skor 406 dari 42 negara. Hasil penilaian tes sains siswa Indonesia ini turun 21 angka dibandingkan TIMSS 2007.  Dari data dan fakta yang ada, menunjukkan bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih jauh dari kata berkualitas dan sangat rendah, sehingga perlu adanya perbaikan sistem pendidikan dalam berinovasi sebagai upaya peningkatan kualitas dan mutu pendidikan. 

Matematika dianggap rumit oleh anak-anak karena konsep yang diajarkan seringkali terlalu abstrak dan tidak ada hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Anak akan jauh lebih mudah memahami konsep yang diajarkan melalui contoh yang relevan dengan lingkungan mereka. Selain itu, metode pengajaran yang monoton juga dapat membuat siswa merasa bosan dan kurang tertarik untuk belajar matematika. Oleh sebab itu, tercapainya tujuan pembelajaran matematika dapat dicapai dengan memberikan contoh yang relevan, bermakna, dan mengaitkan konsep materi dengan kehidupan sehari-hari, serta memberikan latihan yang cukup untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengerjakan soal-soal matematika. Dengan demikian, konsep matematika yang dianggap rumit mampu dikuasai oleh siswa jika diajarkan dengan cara yang tepat. Inovasi pembelajaran dengan kegiatan yang melibatkan aktivitas fisik secara aktif dan menyenangkan sangat diperlukan, salah satunya yaitu dengan pembuatan media pembelajaran yang inovatif dan kreatif.

Media Jurang Melodi merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengangkat kembali situasi pendidikan pasca pandemi. Media Jurang Melodi merupakan media yang menyajikan konsep belajar sambil bermain pada muatan pelajaran Matematika yang diintegrasikan dengan lagu dan gerak tubuh anak. Konsep ini dirancang agar peserta didik dapat bergerak bebas sesuai dengan minatnya masing-masing di tengah keadaan anti sosial pasca pandemi. Media ini dibantu dengan alat berupa alas pijakan dan iringan lagu yang dapat meningkatkan kemampuan berhitung dengan memberikan stimulus dan melatih perkembangan otak kanan dan otak kiri siswa.

Implementasi dari media Jurang Melodi ini menekankan pada eksplorasi, eksperimen, dan bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi siswa. Hal ini menunjukkan bahwa konsep matematika yang sangat rumit dapat di kontekstualkan melalui aktivitas keseharian dan permainan yang berhubungan dengan gerak dan lagu. Media ini diwujudkan dalam kegiatan belajar sambil bermain yang dapat mengasah motorik dan kreativitas siswa untuk berinteraksi langsung dalam menyelesaikan soal open ended pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan memberi stimulus berupa gerak dan lagu. Soal open ended adalah soal yang menggunakan pendekatan pembelajaran dengan menyajikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dengan metode penyelesaian masalah terbuka yang biasa dikenal dengan soal cerita.

Siswa kelas I SD yang berpartisipasi dalam permainan media Jurang Melodi jauh lebih cepat memahami konsep pembelajaran materi penjumlahan dan pengurangan bilangan daripada mereka yang tidak terlibat. Menyanyikan lagu-lagu yang relevan dapat membantu siswa kelas I SD untuk belajar ilmu pengetahuan, matematika, dan konsep bahasa serta dapat membantu meningkatkan kemampuan menghafal dengan lebih mudah. Gerak dan lagu yang diberikan pada anak-anak, mampu menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan, dengan memadukan unsur logika dan estetika.

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait