Jowonews

Menelusuri Jejak Gajah Keraton Kartasura di Desa Gajahan Colomadu

Desa Gajahan, Kecamatan Colomadu, menyimpan cerita sejarah unik yang mengaitkan gajah-gajah Keraton Kartasura dengan warisan budaya yang masih hidup hingga kini.

KARANGANYAR – Halo, Mas dan Mbak Yu! Kali ini kita akan menjelajahi keunikan Desa Gajahan yang terletak di Kecamatan Colomadu, Karanganyar. Desa ini tidak hanya menjadi bagian dari eksklave Kabupaten Karanganyar, tetapi juga memiliki sejarah yang kaya dan menarik seputar gajah-gajah Keraton Kartasura.

Dikenal dengan nama Gajahan, desa ini mendapatkan namanya dari praktik merawat gajah milik Keraton Kartasura. Menariknya, lokasi Desa Gajahan justru lebih dekat ke Kota Solo daripada ke pusat pemerintahan Karanganyar. Warga setempat bahkan harus melintasi Solo untuk mencapai Karanganyar, sementara jarak ke Kartasura yang kini masuk dalam wilayah Sukoharjo hanya sekitar 3 km.

Untuk mengingat kembali sejarah, Kartasura pernah menjadi Ibu Kota Kesultanan Mataram antara tahun 1680 hingga 1745. Setelah itu, ibu kota berpindah ke Surakarta. Meskipun masa kejayaannya hanya berlangsung selama 65 tahun, Kartasura menyimpan banyak cerita berharga, termasuk kisah gajah-gajah yang dirawat di Desa Gajahan.

Seorang sesepuh desa, Zainudin, berbagi informasi menarik tentang Makam Gedong di Desa Gajahan. “Dulu ada pohon tanjung besar yang digunakan untuk menambat gajah milik Keraton Surakarta,” ujarnya, dikutip dari Edpos.

Relief raja yang melakukan perjalanan dengan gajah di Candi Borobudur. (Mongabay/N.J. Krom)

Selain itu, di sungai Kali Kepu yang mengalir di desa tersebut terdapat batu bernama Watu Gajah. Meski bentuknya tidak mirip gajah, batu ini dipercaya warga sebagai tempat menambatkan tali gajah keraton.

Menurut Zainudin, cerita tentang gajah-gajah ini diturunkan dari generasi ke generasi. “Cerita ini juga didapat dari orang tua, kakek nenek saya dulu,” tambahnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya warisan sejarah bagi masyarakat setempat.

Sayangnya, gajah sudah tidak ada lagi di alam liar Pulau Jawa, dengan keberadaan mereka kini hanya dapat ditemukan di kebun binatang. Di masa lalu, gajah menjadi simbol kemegahan dan kendaraan bagi keluarga kerajaan pada masa kerajaan Hindu-Buddha. Diperkirakan, gajah-gajah yang pernah ada di Desa Gajahan adalah salah satu kelompok terakhir yang hidup di Tanah Jawa pada abad ke-17.

BACA JUGA  Mengulik Sejarah dan Keindahan Candi Selogriyo di Hutan Windusari Magelang

Menarik bukan, kisah tentang Desa Gajahan di Kecamatan Colomadu ini? Dengan semua keunikan dan sejarah yang dimilikinya, desa ini menjadi bagian tak terpisahkan dari cerita budaya Indonesia.

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait