Jowonews

Menerapkan Metode STEM, SD Kanisius Kenalan Magelang Dikunjungi UNESCO

Menerapkan Metode STEM, SD Kanisius Kenalan Magelang Dikunjungi UNESCO

Metode Pembelajaran berbasis science, technology, engineering and mathematics (STEM) merupakan metode yang menerapkan pengetahuan dan keterampilan secara bersamaan untuk menyelesaikan suatu kasus. Diyakini pendekatan ini mampu menghasilkan sumber daya manusia dengan kognitif, psikomotorik dan afektif yang berkualitas.

Salah satu sekolah yang menerapkan metode STEM adalah SD Kanisius Kenalan. Bahkan, sekolah yang terletak di lereng Gunung Menoreh kawasan Borobudur Kabupaten Magelang ini, mendapat kunjungan dari UNESCO yang ingin melihat langsung pendakatan pembelajaran yang dilakukan sekolah.

Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi dari empat pihak, yakni Sound of Borobudur, IGCN, KUPUKU Indonesia serta UNESCO.

Trie Utami mewakili Sound of Borobudur yang turut mendampingi kunjungan dari perwakilan UNESCO tersebut mengatakan sistem pendidikan berbasis STEM merupakan tawaran nyata yang bisa menjadi solusi global.



Penyanyi kenamaan Indonesia yang akrab disapa Lie ini menjelaskan, di SD Kanisius Kenalan ruang pendidikan dibuka, tak hanya ruang kelas, melainkan juga menjadikan masyarakat sebagai bagian dari rangkaian proses pembelajaran.

“UNESCO berkesempatan untuk menyaksikan secara langsung, bagaimana sebuah proses pendidikan yang memiliki kontrak sosial,” ungkapnya, dikutip dari joglosemar.com, Rabu (27/7/2022).

Ia menilai hasil dari metode STEM akan melahirkan pelopor, pengampu dan tauladan kehidupan. Cerdas dalam bidang sains dan teknologi, cerdas secara sosial dan cerdas berbudaya.

“Mereka tak hanya pandai mengukur tingkat keasaman sumber air desa, namun peka terhadap orang-orang tua. Mereka juga gembira bermain musik sambil menari dan tertawa bahagia,” katanya.

Apa yang terkadi di SD Kanisius Kenalan, lanjutnya, menjadi salah satu elemen penting dalam kolaborasi pendidikan dan kebudayaan yang akan ditempuh oleh IGCN, Kupuku Indonesia dan Sound of Borobudur, bersama dengan UNESCO,” jelasnya.

BACA JUGA  Keunikan Sate Jambu Muntilan di Magelang, Jadi Primadona Sejak Tahun 1960

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...

TERANYAR

TRENDING