Jowonews

Mengenal Lebih Dekat Jamaah Islam Aboge yang Akan Berpuasa Mulai Rabu

BANYUMAS Jamaah Islam Aboge, yang dikenal dengan sistem penanggalan uniknya, sering menjadi perbincangan hangat. Mereka kerap memulai puasa Ramadan dan merayakan Idul Fitri pada tanggal yang berbeda dengan penanggalan resmi pemerintah.

Penganut Islam Alif Rebo Wage (Aboge) tersebar luas di Kabupaten Banyumas, khususnya di wilayah Kecamatan Ajibarang, Gumelar, dan Wangon. Namun, seperti apa kehidupan umat Islam Aboge yang selama ini hidup berdampingan dengan masyarakat pada umumnya?

Sulam (54), salah satu juru kunci Masjid Saka Tunggal Baitussalam, menjelaskan bahwa umat Islam Aboge adalah keturunan dari Kyai Mustolih atau dikenal sebagai Mbah Tolih. Mbah Tolih adalah seorang ulama yang menyebarkan agama Islam di wilayah tersebut sekitar 7 abad silam.

“Cikakak, konsep di bawah pendidikan dan pengajaran dari Mbah Tolih, yang membuat masjid. Tahunnya kurang jelas, namun sejarah mencatat bahwa masjid Saka Tunggal sudah ada sebelum era Kerajaan Demak,” ujar Sulam.

Meskipun banyak umat Islam Aboge yang merantau, mereka tetap satu keturunan Mbah Tolih. Kepala Desa Cikakak, Akim, menambahkan bahwa lebih dari setengah penduduk desa tersebut adalah penganut kepercayaan Islam Aboge.

“Lebih dari setengah warga desa Cikakak masuk Islam Aboge. Satu dusun itu otomatis. Dusun lain juga banyak yang mengikuti,” ungkap Akim.

Meski memiliki sistem penanggalan yang berbeda, kelompok Islam Aboge nyaris tidak berbeda dengan masyarakat Muslim pada umumnya. Mereka menjalankan ibadah dan menggunakan kitab yang sama. Perbedaan utamanya terletak pada pengucapan, di mana Aboge mengutamakan “pasah” daripada “paseh.”

“Paseh itu cara bacaan Al-Quran, harus sesuai dengan yang tertulis. Tapi kalau Aboge, disisi lain tetap menggunakan pasehnya, tetapi lebih fokus pada pasah-nya,” jelas Akim.

BACA JUGA  Bupati Banyumas Dukung Penuh Bandara Jenderal Soedirman Sebagai Feeder Perjalanan Umrah

Istilah “pasah” menunjukkan keyakinan dan akhlak, lebih berfokus pada perilaku dan keyakinan ketimbang ilmu pengetahuan. Meskipun tidak ada catatan tertulis silsilah para kuncen Aboge Cikakak, mereka tetap menjaga tradisi ini selama berabad-abad.

Dalam konteks puasa Ramadan, penganut Islam Aboge Banyumas baru akan memulai puasa pada Rabu (13/3), menandai perbedaan penanggalan yang khas dan menarik untuk diikuti.

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait