BOYOLALI – Kabupaten Boyolali dikenal dengan keragaman kuliner yang menggugah selera, dan salah satu yang menarik perhatian adalah jenang pati ganyong. Terbuat dari umbi-umbian, jenang ini menjadi makanan yang tak hanya enak, tetapi juga memiliki makna historis bagi masyarakat setempat.
Umbi ganyong, yang menjadi bahan utama, telah lama menjadi bagian dari pola makan masyarakat di sekitar lereng Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Beberapa kecamatan seperti Tamansari, Musuk, Cepogo, Selo, Ampel, dan Gladagsari merupakan daerah penghasil utama umbi ini.
Pati Ganyong, Makanan Tradisional yang Lezat
Salah satu yang paling terkenal di daerah ini adalah jenang pati ganyong yang diproduksi di Dusun Tampir, Desa/Kecamatan Musuk. Tekstur jenang ini sangat lembut dan kenyal, dengan rasa manis yang dihasilkan dari gula aren yang berpadu sempurna dengan santan yang gurih.
Menurut Surat, 72 tahun, seorang pembuat jenang pati ganyong, Resep ini diwariskan dari ibu saya, Sumiyem, dan telah turun temurun di keluarga kami sejak tahun 1930-an.
Proses pembuatannya pun cukup menarik. Surat menjelaskan bahwa ia membuat pati ganyong dengan memarut umbi ganyong yang telah dibersihkan, kemudian mencampurnya dengan air dan memerasnya. Air perasan ini didiamkan semalaman untuk memisahkan sari pati.
Setelah itu, pati dikeringkan dan siap untuk diolah menjadi jenang. Campuran pati ganyong dengan air dimasak bersama larutan gula aren dalam kuali sambil terus diaduk hingga matang. Santan yang ditambahkan di akhir memasak memberi aroma dan rasa yang lebih menggoda.
Manfaat Kesehatan dari Jenang Pati Ganyong
Tak hanya lezat, jenang pati ganyong juga kaya akan nutrisi. Umbi ganyong mengandung protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, dan zat besi yang penting bagi kesehatan tubuh. Menjadikannya sebagai menu sarapan, jenang ini tidak hanya memuaskan selera tetapi juga memberikan asupan gizi yang dibutuhkan untuk memulai hari.
Dengan semua keistimewaannya, jenang pati ganyong dari Boyolali layak dicoba. Selain nikmat, hidangan ini juga menggambarkan kekayaan tradisi kuliner lokal yang perlu dilestarikan.