Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Menolak Pancasila Berarti Tidak Mensyukuri Kemerdekaan

18HKEMERDEKAANSEMARANG, Jowonews.com – Bangsa Indonesia seharusnya mewujudkan rasa syukur atas nikmat berupa kemerdekaan. Caranya dengan bekerja sesuai keahlian dan ketrampilan masing-masing yang tujuannya memajukkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

‘’Yang ahli pertanian ayo buat teknologi pertanian yang hebat sehingga tidak ada masalah lagi di bidang pangan. Yang ahli ekonomi buat system keuangan yang handal sehingga tidak terganggu oleh situasi ekonomi Negara lain, tokoh agama pimpinan umat bahu-membahu menjaga kerukunan umat,’’ kata Wakil Ketua Dewan Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) KH Hanief Ismail Lc dalam upacara tasyakuran HUT Ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia di aula MAJT Jalan Gajahraya Semarang, kemarin.

Tasyakuran ditandai pemotongan tumpeng oleh KH Hanief Ismail dan diserahkan kepada Bendahara Dr H Nurhadi. Dihadiri semua pengurus, karyawan dan jamaah Masjid Agung Jawa Tengah. Mereka yang hadir semua memakai pin bendera merah putih. Mereka juga menyanyikan lagu-lagu perjuangan yang dipimpin penyiar Radio Dais Fajar Tri Utami.
 
Nikmat Kemerdekaan

Menurut Kiai Hanief, kemerdekaan merupakan nikmat luar biasa yang diberikan Tuhan kepada bangsa Indonesia. ‘’Hari gini kok masih ada orang Indonesia yang menolak Pancasila, berarti tidak mensyukuri kemerdekaan,’’ tegasnya. Menurut Hanief, Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah final sehingga tidak ada diskusi lagi mengenai masalah itu.

Dia mengajak umat Islam untuk melaksanakan ajaran Islam yang moderat yang memberikan kedamaian kepada seluruh alam (rahmatan lil alamin). ‘’Laksanakan ajaran tasamuh (toleran) yaitu menghargai perbedaan, at-tawassuth (sikap tengah-tengah) tidak ekstrem kiri atau ekstrem kanan, at-tawazun (seimbang dalam segala hal) dan i’tidal atau tegak lurus,’’ katanya.

Dia menyayangkan munculnya sikap-sikap dari sekelompok orang yang menyebut Islam tertentu tetapi menampakkan hal-hal yang menakutkan, menyeramkan bahkan seolah-olah mengancam kenyamanan orang lain. ‘’Tidak boleh terjadi lagi. Kita adalah umat Islam yang ada di Indonesia, jadi mesti melebur dengan kultur budaya Indonesia yang tidak bertentangan dengan syariah agama,’’ tegas Kiai Hanief. (JN01)

BACA JUGA  Peringati Kemerdekaan, Seribuan Siswa SD Kibarkan Bendera di Monumen Perjuangan

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...