Oleh: Hendy Prasetyo, S.Pd.
Pengetahuan menjadi semakin mudah diakses di jaman sekarang ini. Banyak peluang yang ada dan bisa diraih, khususnya di bidang pendidikan. Sistem pendidikan di Indonesia masih berada pada zona nyaman. Tidak dapat dipungkiri bahwa sistem pendidikan di Indonesia berasal dari pendidikan yang terdahulu. Namun di sisi lain, pendidikan seolah melemahkan motivasi, kreativitas dan bakat anak. Apa yang sudah dijalankan lagi di masa lalu, sudah tidak cocok diterapkan dimasa sekarang. Cara kita mengajar hari ini akan menentukan kehidupan negara kita lima sampai sepuluh tahun dari sekarang. Kita semua tahu bahwa kebutuhan orang saat ini sangat berbeda. Setelah perubahan zaman, tatanan dunia berubah seiring dengan cara berpikir kita.
Jika dilihat lebih dekat, ternyata sistem pendidikan kita sebenarnya berkembang pada masa revolusi, ketika perusahaan dan pabrik-pabrik membutuhkan banyak tenaga kerja untuk menjalankan mesin produksi. Di era industri lebih mengutamakan penyeragaman daripada keberagaman, menganjurkan individualisme daripada kolaborasi, mengutamakan hafalan daripada pemikiran kreatif, dan mengutamakan kesuksesan daripada pentingnya ketahanan dalam menghadapi kegagalan. Prioritas dapat dilihat dalam menilai keterampilan kognitif tanpa mengacu pada empati dan kecerdasan emosional.
Apa yang dibutuhkan dunia setelah era industri saat ini adalah keterampilan baru, baik secara individu maupun untuk sistem pendidikan secara keseluruhan. Sebuah paradigma baru lahir di mana kompetensi dapat dieksplorasi, dan lahirnya perbedaan gagasan. Ini adalah bentuk penyempurnaan dari keterampilan kognitif sehari-hari menjadi cara berpikir dan pola kerja yang lebih kompleks. Dengan mengakui keragaman sudut pandang adalah aset berharga menyoroti pentingnya kemampuan beradaptasi, kolaborasi, dan keterampilan berpikir kreatif dan kualitatif untuk menerapkan teori dan praktik di lapangan.
Semua ini termasuk seperangkat keterampilan manusia yang dibutuhkan di era otomatisasi kita saat ini. Sistem pendidikan yang memberikan kesempatan pengembangan pribadi yang lebih luas dan menyeluruh. Tentu saja, kami sekarang menyadari masalah pendidikan dan berusaha menyelesaikannya. Paradigma, sistem, dan struktur pemikiran lama masih dalam praktik sehari-hari. Saat ini, pendidikan hanya berlangsung di ruang kelas, sekolah, universitas, perpustakaan, dll. Pendekatan seperti itu cocok bila diterapkan pada saat kelangkaan informasi. Namun saat ini, ada sumber daya yang dapat diakses secara bebas dan tersedia untuk dipelajari semua orang.
Yang dibutuhkan adalah siswa memiliki akses ke berbagai informasi potensial dengan cara yang lebih terstruktur dan kontekstual, serta dapat menyesuaikan kebutuhan mereka dengan dukungan guru dan orang tua. Dengan pendekatan sistem pendidikan terbuka bertujuan untuk menjadi lebih terbuka untuk semua dan merangkul semua aspek pembelajaran. Dengan cara ini kita dapat beralih dari pembelajaran satu dimensi ke pembelajaran multi dimensi seiring dengan perubahan dunia dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Pentingnya pendidikan karakter untuk peserta didik dimasa depan.
Saat ini banyak sekolah-sekolah di Indonesia yang telah mengerti akan pentingnya karakter bagi bangsa ini sehingga diterapkannya pendidikan karakter di dalamnya dan menjadi mata pelajaran wajib di sekolah tersebut. Peserta didik diajarkan bagaimana cara menjadi lebih baik, lebih sopan dalam tataran etika maupun estetika maupun perilaku dalam kehidupan sehari-hari terhadap orang tua, guru dan teman sebayanya.