Jowonews

Menyelami Jejak Sejarah Keraton Kesultanan Demak yang Masih Menjadi Misteri

eraton Kesultanan Demak, meski merupakan bagian penting sejarah Islam di Indonesia, masih menyimpan banyak misteri dan belum ditemukan sisa-sisa fisiknya.

DEMAK – Kali ini, kita akan menjelajahi jejak sejarah yang menarik dari Kesultanan Demak, yang dikenal sebagai kerajaan Islam pertama di pulau Jawa. Meskipun Masjid Agung Demak dan makam Raden Patah di Kabupaten Demak menarik banyak perhatian wisatawan, sisa-sisa keraton yang seharusnya ada di sana masih menjadi tanda tanya.

Kesultanan Demak berdiri dari tahun 1481 hingga 1554, berumur sekitar 73 tahun. Meskipun masa kejayaannya relatif singkat, warisan yang ditinggalkannya cukup signifikan. Selain Masjid Agung, kompleks makam Sunan Kalijaga di Kadilangu juga menjadi destinasi favorit yang selalu ramai dikunjungi.

Namun, pertanyaannya adalah, mengapa tidak ada bekas keraton yang dapat ditemukan? Hal ini menarik perhatian banyak arkeolog, termasuk Siswanto dari Balai Arkeologi Yogyakarta, yang telah meneliti topik ini sejak tahun 1990-an. Ia mencatat bahwa, jika kita melihat pola lokasi bangunan pada masa lalu, keraton biasanya terletak dekat dengan alun-alun, masjid, dan pasar.

“Letak keraton biasanya berdekatan dengan alun-alun, masjid, dan pasar. Jadi seharusnya keraton Demak tidak jauh dari masjid,” ungkapnya, dikutip dari Kompas.

Makam Raden Patah di Komplek Masjid Agung Demak

Menariknya, tidak jauh dari alun-alun, terdapat sebuah kampung bernama Kampung Kedaton. Ada kemungkinan nama ini berkaitan dengan keberadaan keraton pada masa lalu, yang mungkin terletak di sebelah selatan alun-alun.

Lalu, apa yang menyebabkan keraton ini menghilang? Arkeolog Isman Pratama dari Universitas Islam Indonesia menjelaskan bahwa pada abad ke-15 dan ke-16, Tanah Jawa mengalami banyak pergolakan politik. Ada dugaan bahwa kekacauan ini diperburuk oleh intervensi penjajah yang menciptakan perpecahan di kalangan masyarakat dan keluarga kerajaan. Semua ini berujung pada penghancuran keraton yang sangat berarti tersebut.

Interior Masjid Agung Demak

Saat ini, lokasi yang diperkirakan sebagai tempat keraton berdiri telah berubah menjadi permukiman padat. Para arkeolog tentu menghadapi tantangan dalam mencari jejak sejarah di tengah hunian warga. Membongkar rumah untuk menemukan peninggalan keraton yang mungkin saja tidak ada, tentunya bukan pilihan yang mudah.

BACA JUGA  Keberadaan Situs Mbah Kopek Jadi Jejak Sejarah Hindu-Buddha di Kabupaten Demak

Dengan segala misteri yang mengelilingi Keraton Kesultanan Demak, mungkin kita perlu lebih banyak waktu dan penelitian untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi pada masa lalu. Sejarah selalu memiliki cara tersendiri untuk menceritakan kisah-kisahnya.

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait