JAKARTA, Jowonews- Operator transportasi MRT (Mass Rapid Transit) Jakarta diganjar penghargaan terbaik atau platinum dalam memberikan layanan bagi kalangan disabilitas.
“MRT dinilai Dewan Juri telah menyiapkan sarana dan prasarana serta layanan yang baik bagi kalangan disabilitas. Kami berharap bisa terus dipertahankan bahkan ditingkatkan,” kata Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Haris Muhamadun di Jakarta, Selasa (1/12)..
Haris juga menambahkan DTKJ Award bukan hanya semata skoring tapi menjadi catatan sebagai sarana peluang untuk perbaikan. Sebagai Opportunity for improvement.
Sementara operator yang mendapatkan predikat gold adalah LRT Jakarta.
Sedangkan peraih predikat silver diantaranya Angkasa Pura II, KAI Commuter, IPC, Damri, PPD, RailLink, KAI, TransJakarta.
Penilaian didasarkan pada kemudahan penyandang disabilitas dalam mengakses moda transportasi serta pendukung lain seperti layanan penjelasan melalui audio.
Dalam sambutannya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menekankan kepedulian kepada kalangan disabilitas bagi para penyelenggara transportasi.
“Semua mesti memberi perhatian serius dan kepedulian bagi kalangan disabilitas karena mereka juga memiliki hak untuk bertransportasi”, kata Budi Karya Sumadi.
Sedangkan Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa layanan bagi kalangan disabilitas menjadi tolak ukur kualitas layanan transportasi.
“Kalau kalangan disabilitas terlayani dengan baik pasti yang lain juga terlayani dengan baik”, kata Anies.
Trans Jakarta Care
Sementara Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan pihaknya terus menyiapkan sarana dan prasarana layanan bagi kalangan disabilitas.
“Contohnya Trans Jakarta Care. Kaum disabilitas bisa menghubungi nomor hotline lalu membuat perjanjian maka keesokannya mereka bisa dijemput dari rumah ke halte Trans Jakarta terdekat dan seterusnya diantar sampai tujuan,” ungkap Syafrin Liputo.
Selanjutnya staf khusus Presiden untuk masalah sosial Angkie Yudistia yang juga penyandang tuna rungu menyoroti Peraturan Presiden (PP no 42 Tahun 2020) yang terkait aksesibiltas bertransportasi yang layak bagi kalangan disabilitas.
“Pada tahun 2021 Indonesia akan memiliki Komunitas Nasional (Komnas) disabilitas untuk mewujudkan NKRI yang ramah bagi kaum disabilitas dengan berkolaborasi dengan pemerintah provinsi dan daerah serta sejumlah organisasi komunitas serta stake holder lainnya,” jelas Angkie.
Sedangkan perwakilan pemerintah provinsi DKI Jakarta, Sunardi Sinaga Asisten Deputi Gubernur Bidang Transportasi menekankan pentingnya kerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk memperbaiki kualitas bertransportasi.
“Pemahaman dan kemampuan bertransportasi ini harus dimulai dari lembaga pendidikan khususnya bagi kalangan disabilitas”, kata Sunardi.
Sementara kritikan disampaikan oleh Ketua POKJA Disabilitas Aryani bahwa implementasi di lapangan belum optimal.
“Payung hukum sudah ada tapi semuanya masih jalan sendiri-sendiri. ada pemasangan-pemasangan ubin penunjuk yang tidak nyambung. Belum berbentuk simfoni yang indah. Masih bernyanyi masing-masing,” ungkap Aryani.
Aryani berharap DTKJ Award dapat mendorong sinergi dan kolaborasi antar semua pihak seperti pemerintah provinsi, operator dan stake holder lainnya.
Selain itu Ketua PERTUNI Eka Setiawan menyoroti para operator yang umumnya selalu menjawab kami telah sediakan petugas. “Yang kami butuhkan adalah kami kalangan disabilitas bisa mandiri bertransportasi dengan adanya sarana prasarana yang mendukung kalangan disabilitas. Bukan semata mengandalkan petugas”, tegas Eka.
Eka juga mengingatkan jangan memilih-milih lokasi tertentu untuk menyiapkan sarana dan prasarana untuk kalangan disabilitas. “Transportasi yang adil bagi kalangan disabilitas pasti adil bagi yang lain”, tutup Eka.
Pada momen ini DTKJ juga mendapatkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai penyelenggara talkshow daring penyandang disabilitas terbanyak.