Jowonews

Nasi Tiwul, Kuliner Tradisional Sejak Masa Penjajah yang Kaya Manfaat

Nasi tiwul merupakan kuliner tradisional yang pada masa lalu digunakan sebagai pengganti nasi. Saat digunakan sebagai makanan pokok, nasi tiwul biasanya ditambahkan dengan lauk dan sayuran selayaknya nasi.

Apakah kamu termasuk penyuka jajanan pasar? Kalau iya, kemungkinan kamu tahu tiwul, kan? Hidangan tradisional Jawa ini sering disandingkan dengan jajanan pasar seperti lopis, gatot, cenil dan lainnya. Tiwul bisa Anda temukan di pasar-pasar tradisional di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.

Nasi tiwul terbuat dari singkong yang telah dijemur (gaplek) kemudian ditumbuk atau digiling menjadi bubuk. Serbuk tersebut kemudian dicampur dengan parutan kelapa dan gula merah, lalu dikukus.

Meski bahan dasar tiwul dari singkong, rasa dan aroma tiwul sangat istimewa dibandingkan olahan singkong lainnya. Hal ini karena sebelum dihaluskan, kandungan air pada singkong sudah hilang akibat pengeringan.



Sudah ada sejak pendudukan Jepang

Sejak zaman dahulu masyarakat Jawa khususnya Wonosobo, Gunungkidul, Wonogiri, Pacitan dan Blitar telah merasakan tiwul. Bagi mereka, tiwul bukanlah lauk melainkan makanan utama pengganti nasi.

Bagaimana cara menikmati tiwul di masa lalu? Ibarat nasi, tiwul dimakan dengan iringan ikan bakar dengan garam, sambal, daun singkong atau sayur lainnya yang mudah ditemukan di kebun. Selain itu, terkadang mereka menambahkan bahan lain seperti beras ketan hitam, jagung rebus kupas atau singkong rebus parut.

Menurut sejarawan Heri Priyatmoko, pada masa itu pendudukan Jepang berhasil membuat masyarakat Jawa semakin sengsara dan miskin hingga tidak mampu membeli beras.

Profesor di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengungkapkan, tiwul terbuat dari singkong, digunakan sebagai pengganti beras ketika orang tidak bisa membeli beras selama era penjajahan Jepang di tahun 1960-an. Singkong benar-benar merupakan pengganti beras yang baik karena mudah tumbuh dan dapat hidup sepanjang tahun. Berbeda dengan padi yang membutuhkan tanah subur, singkong tetap bisa tumbuh di tanah gersang.

BACA JUGA  Penasaran Kenapa Soto Semarang Begitu Terkenal? Ini Sejarah dan Warung Favoritnya!



Kandungan gizi tiwul cukup baik

Komposisi gizi nasi tiwul sebelas atau dua belas dengan nasi. Sama-sama mengandung karbohidrat dan vitamin, singkong justru memiliki kalori lebih sedikit dan lebih banyak serat dibandingkan nasi.

Jika kamu sedang mencari makanan pokok pengganti nasi, tiwul bisa menjadi jawabannya. Bagi penderita diabetes, kolesterol dan obesitas, justru disarankan untuk mengonsumsi tiwul. Ini karena kandungan gula tiwul yang rendah. Saat menikmati tiwul, pastikan kamu juga menyertakan sayuran dan lauk pauk selain tiwul untuk menjaga agar asupan gizi tetap seimbang.

Untuk mendapatkan tepung tiwul, saat ini kamu tidak perlu menjemur singkong selama berhari-hari dan kemudia menumbuknya hingga halus. Saat ini banyak industri lokal yang menjual bubuk tiwul dalam kemasan kecil dengan harga terjangkau. Jadi Anda tidak perlu khawatir jika suatu saat ingin makan tiwul tapi tidak ada yang menjualnya. Kamu dapat membuat tiwul sendiri dari adonan tiwul. Semoga beruntung!

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait