Jowonews

Logo Jowonews Brown

Negara Timur Tengah Protes Larangan Bawa Gawai ke Kabin Pesawat

KAIRO, Jowonews.com – Larangan AS atas alat elektronik yang berukuran besar dibawa ke dalam kabin pesawat dari beberapa negara Timur Tengah telah memicu kebingungan dan kemarahan di sebagian negara yang dimasukkan ke dalam daftar.

Sementara itu, Inggris mengikuti larangan AS dengan sedikit perbedaan daftarnya.

Pemerintah Turki pada Rabu (22/3) mengirim surat kepada Pemerintah AS untuk menuntut negara tersebut dikeluarkan dari daftar larangan, sehari setelah kebijakan keamanan baru itu diumumkan oleh AS dan Inggris.

Larangan tersebut tidak menguntungkan buat wisatawan, kata harian lokal Al-Hurriyet, yang mengutip pernyataan Menteri Komunikasi, Urusan Kelautan dan Transportasi Arhmet Arslan.

Arslan mengatakan ia juga akan mengirim surat kepada timpalannya dari Inggris, yang mengambil keputusan serupa cuma beberapa jam setelah pengumuman AS.

Larangan itu, yang mencakup 10 bandar udara di Jordania, Turki, Arab Saudi, Kuwait, Mesir, Qatar, Uni Emirat Arab (UAE) dan Marokko, tidak memasukkan Israel, kata Abdulkhaleq Abdullah, profesor ilmu politik di UAE, di llaman Twitternya. Ia menambahkan itu bukan “apa yang diharapkan oleh orang dari satu negara sahabat”.

Emirates Airline dari Dubai, perusahaan penerbangan terbesar di Timur Tengah, mengatakan di dalam satu pernyataan surel bahwa perintah tersebut berlaku pada 25 Maret dan sah sampai 14 Oktober. Sementara itu, perusahaan lain dari negara yang termasuk di dalam daftar larangan tersebut berturut-turut menyampaikan keberatan atas tindakan itu. Tapi kebanyakan dari mereka mengatakan akan melaksanakan peraturan baru tersebut dalam waktu satu pekan.

Peraturan baru itu melarang dibawanya alat elektronik yang lebih besar daripada telepon genggam atau telepon pintar ke dalam kabin, termasuk laptop, tablet, e-reader, kamera, tapi tidak memasukkan alat medis. Semua perangkat elektronik tersebut diperkenankan dibawa di dalam bagasi yang diperiksa.

“Bandar udara luar negeri yang terpengaruh ialah Bandar Udara Internasional Queen Alia (AMM), Bandar Udara Internasional Kairo (CAI) , Bandar Udara Internasional Ataturk (IST), Bandar Udara Internasional Raja Abdul-Aziz (JED), Bandar Udara Internasional Raja Khalid (RUH), Bandar Udara Internasional Kuwait (KWI), Bandar Udara Mohammed V (CMN), Bandar Udara Internasional Hamad (DOH), Bandar Udara Dubai (DXB), dan Bandar Udara Internasional Abu Dhabi (AUH),” kata satu pernyataan dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.

Pemerintah AS tidak memberi perincian mengenai bagaimana bandar udara itu dipilih, dan mengatakan keputusan tersebut dilandasi atas laporan intelijen dan itu tidak khusus ditujukan kepada satu negara atau lokasi.(jn22/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...