
DEMAK, Jowonews.com-Aksi pembunuhan yang diduga dilakukan anak terhadap bapaknya sendiri tengah malam kemarin sekitar pukul 00.10 terjadi di Dukuh Krajan, RT 2 RW 2, Desa Trengguli, Kecamatan Wonosalam. Korbannya adalah Tarmudzi, 44. Ia dihabisi dikamar tempat tidurnya. Sedangkan, pelakunya diduga adalah anak kandungnya, yakni Heri Widiyanto, 24.
Aksi pembunuhan ini diduga melibatkan orang lain, termasuk apakah melibatkan ibunya Dwi Sri Rejeki, 40, ataukah tidak. Sebab, awal kejadian diduga dipicu oleh cek cok antara bapak dan ibu tersangka. Dalam perkembangannya, sebagai anak, pelaku ikut naik pitam dan merasa dendam dengan ayahnya sendiri. Ini karena sejak kecil sering dimarahi bapaknya tersebut.
Meski demikian, semua itu, masih dalam proses penyelidikan pihak kepolisian. Yang jelas, tersangka kemarin didampingi ibunya menyerahkan diri dan keduanya diamankan di Mapolres Demak. Polisi juga mengamankan barang bukti berupa parang atau golok, dan peer mobil L-300 sepanjang 40 centimeter, lebar 8 centimeter dan ketebalan 1,5 sentimeter.
Alat peer mobil didapatkan dari gudang rongsok pelaku. Kapolres Demak AKBP Raden Setijo Nugroho melalui Kasubag Humas AKP Zamroni mengungkapkan, kejadian tersebut termasuk tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang secara fisik mengakibatkan korban tewas. Peristiwa ini bermula, ketika korban terlibat adu mulut atau cek cok dengan pelaku.
Lantaran tidak bisa menahan emosi, korban sempat mengancam pelaku dengan menggunakan senjata tajam (sajam) berupa parang. Mengetahui ayahnya membawa parang, pelaku sebelumnya melarikan diri ke belakang rumah dan saat itu korban tetap mengejarnya. Namun, saat korban mendekat, pelaku langsung melempar kaki korban dengan menggunakan besi peer mobil L-300.
Akibat terkena lemparan besi tumpul itu, korban sempat terjatuh. Setelah itu, korban balik kanan dan masuk ke dalam rumahnya. Melihat bapaknya masuk rumah, si anak atau pelaku tersebut gantian mengejar korban. Dalam perkembangannya, korban yang berada didalam kamar rumah langsung dipukuli anaknya tersebut dengan besi peer mobil tersebut.
Pukulan dengan benda tumpul yang dilakukan beberapa kali itu mengenai batang leher dan kepala bagian belakang korban. Akibatnya, korban langsung tewas didalam kamarnya. Saat diotopsi oleh tim dokter kesehatan (Dokkes) Polda Jateng di RSUD Sunan Kalijaga, Sabtu, diketahui bahwa penyebab kematian korban karena tulang leher yang menjadi jalur pernafasan patah.
Selain itu, terdapat pendarahan hebat di selaput otak bagian belakang. “Ini terjadi diduga akibat saking kerasnya pukulan benda tumpul yang mengenai kepala korban tersebut,”ujar AKP Zamroni, Sabtu (3/1/2015).
Kasatreskrim AKP Philips Samosir menambahkan, setelah memintai keterangan pelaku, bapaknya yang dibunuh tersebut sering minta uang hasil usaha rongsokan yang dikelolanya. Meski demikian, motif tersebut masih akan didalami.
“Sementara ini, anak dan ibunya kita amankan di Polres. Kita mintai keterangan. Sementara ini, tersangkanya baru si anak. Soal ibunya masih kita dalami. Sebab, yang melaporkan kejadian ini itri korban. Dia sekaligus mendampingi anaknya menyerahkan diri ke Polres,”jelasnya.
Menurut Kasatreskrim, pelaku mengakui bahwa dirinya sejak kecil sudah sering dimarahi ayahnya tersebut. Si ibu juga membenarkan bahwa suaminya kerap memarahi anaknya itu. “Tapi, kita masih selidiki lebih lanjut motif yang sebenarnya seperti apa. Yang jelas motif awal itu cek cok atau pertengkaran langsung kalap,”jelasnya. Kasus tersebut bisa dikenai pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara. “Soal direncanakan atau tidak masih kita selidiki,”katanya. (JN01)