Jowonews

Logo Jowonews Brown

Okupansi Wisata Gerhana di Yogyakarta Kecewakan PHRI

YOGYAKARTA, Jowonews.com – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta kecewa dengan okupansi pada libur hari raya Nyepi yang bersamaan dengan fenomena gerhana matahari karena tidak sesuai dengan target.

“Tidak sesuai yang kami harapkan, okupansi rata-rata hanya 50-60 persen,” kata ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Istijab M Danunagoro di Yogyakarta, Rabu.

PHRI DIY sebelumnya menargetkan okupansi atau tingkat hunian kamar hotel saat gerhana matahari bisa mencapai 90 persen. Target itu diperhitungkan berdasarkan perkiraan banyaknya wisatawan domestik maupun mancanegara yang menikmati berbagai gelaran nonton bareng gerhana matahari yang diselenggarakan sejumlah pihak di beberapa titik seperti Tugu Yogyakarta, dan Alun-alun Utara.

Dia menilai rendahnya capaian target okupansi tersebut, selain disebabkan masih “low season” atau musim sepi pengunjung, juga bisa disebabkan rendahnya magnet event nonton bareng gerhana di Yogyakarta bagi para wisatawan. “Di samping mungkin juga masih kurang optimalnya promosi yang dilakukan terkait acara itu,” kata dia.

Selain itu, menurut Istijab, limpahan wisatawan mancanegara dari Bali ke Yogyakarta selama Nyepi juga tidak sesuai harapan. “Kemungkinan pergerakan wisatawan di Bali tidak banyak atau justru mencari spot gerhana matahari total di daerah-daerah lain yang lebih bagus,” kata Istijab.

Ia mengatakan, sejak awal 2016 hingga awal Maret 2016 rata-rata okupansi hotel masih mencapai 55 persen atau 20 persen di bawah okupansi normal.

Meski demikian, ia berharap okupansi tersebut tetap dapat terdongkrak seiring akan diluncurkannya “paket heboh” atau paket perjalanan wisata murah bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Paket wisata tersebut merupakan gagasan Dinas Pariwisata DIY, PHRI DIY, serta Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) DIY.

Menurut dia, “Paket heboh” tersebut menawarkan potongan harga hingga 30 persen, terdiri atas paket perjalanan wisata serta menginap di hotel mulai bintang dua hingga lima selama dua malam dan paket tiga malam.

“Dengan paket itu maka perjalanan wisata akan lebih efisien dibanding biasanya,” kata dia. (Jn16/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...