Jowonews

Pacuan Kuda Tegal Waton Salatiga, Arena Pacu Para Coboy Desa

Pacuan Kuda Tegal Waton Salatiga merupakan arena pacuan kuda berstandar nasional dengan pemandangan gunung yang menawan.

Berkuda adalah salah satu olahraga yang dianjurkan dalam Islam. Di Kabupaten Semarang terdapat salah satu pacuan kuda yang cukup terkenal. Lokasi tepatnya ada di Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Desa ini dijuluki Kampung Coboy karena ada ratusan kuda, penggembala, perawat, serta joki kuda yang ada di Desa Tegalwaton ini.

Awalnya, sekitar tahun 1965 lahan yang sekarang jadi lapangan pacuan kuda ditumbuhi Pohon Rami. 5 tahun kemudian lahan diganti ditanami Pohon Tebu yang luasnya sekitar 15 hektar. Kemudian pada tahun 2000 dirombak total dijadikan Lapangan Pacuan Kuda. Awal tahun 2005 lapangan sudah digunakan untuk perlombaan kuda, kemudian digarap sedemikian indahnya untuk digunakan acara yang lainnya seperti Gastrek, Offroad, dan event kuda lompat, dan hinga kini lapangan aktif digunakan untuk pacuan kuda hingga tingkat nasional.



Pacuan Kuda Tegal Waton Salatiga sudah memenuhi standar nasional karena memiliki luas dan panjang lintasan yang sesuai, yaitu luas lintasan lebih kurang 13,5 H, panjang lintasan sekitar 1,2 kilometer, lebar lintasan 15 meter. Landasan pacuan berupa pasir yang baik sehingga tidak mudah membuat kuda cedera. Pacuan Kuda Tegalwaton ini termasuk arena pacuan kuda terbaik dari yang sedikit di Indonesia.

Setiap tahun selalu ada kegiatan lomba antar daerah hingga nasional di sini. Karena sering digunakan untuk kegiatan-kegiatan besar maka sangat berpengaruh bagi warga sekitar khususnya di sektor ekonomi. Banyak yang membuka usaha seperti warung makan, penginapan, penyewaan kandang kuda, dan jasa yang lainnya. Di desa ini juga terdapat dua sekolah berkuda yaitu, Arrowhead dan Havana.

BACA JUGA  Sendang Sinongko Klaten, Namanya Berasal Dari Biji Nangka Yang Dibuang Pakubuwono IV

Jika tidak ada kegiatan-kegiatan besar, Lapangan Pacuan Kuda ini digunakan para joki untuk menggembala dan melatih para kuda. Hal ini menjadi hiburan tersendiri untuk para warga baik lokal maupun dari luar. Tidak dipngut biaya karena lokasinya yang juga berada di pinggir jalan. Banyak yang minggir untuk melihat pemandangan kuda ini. Biasanya para joki dengan kudanya berada di pacuan dua kali sehari, yaitu pada pagi hari sekitar pukul 05.00 – 09.00 WIB dan sore hari sekitar pukul 15.00-17.00 WIB.



Satu hal lagi yang sangat istimewa adalah pemandangan yang disuguhkan. Barisan gunung yang gagah berdiri di depan mata. Tampak gagahnya Merbabu, Telomoyo, terlihat malu-malu Merapi. Keren!

Desa Tegalwaton mudah diakses dari jalan raya Solo-Semarang dan jalan tol Solo-Semarang. Untuk menuju Desa Tegalwaton rutenya jika dari smg atau solo berjalan sampai pasar Kembang Sari, Tengaran. Pasar ini terletak persis di pinggir jalan raya Salatiga-Solo, kemudian masuk lewat jalan aspal kecil tepat di sebelah pasar, ikuti papan petujuk arah Sekolah Berkuda Arrowhead, sirkuit pacuan kuda berada di persis di pinggir jalan desa.

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait