Jowonews

Logo Jowonews Brown

Pak Raden Meninggal Dunia

JAKARTA, Jowonews.com – Kabar duka datang dari tokoh kenamaan dalam film boneka Si Unyil, drs Suyadi atau lebih dikenal dengan nama Pak Raden. Ia meninggal dunia dalam usia 82 tahun di Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta Barat, Jumat (30/10) pukul 22.20 WIB.

Informasi yang dihimpun Jowonews, sebelum mengembuskan napas terakhir, kondisi kesehatan Pak Raden sempat menurun drastis sejak siang. Pria yang dikenal dengan belangkon dan kumis lebatnya itu mengalami infeksi pada paru kanan.

Sebelum masuk ICU (intensive care unit), penyakit paru Pak Raden memang sudah menahun, selain itu kondisinya juga sudah lemah, berjalan pun dibantu, dan perlu pakai kursi roda. Saat ini, jenazah Pak Raden masih disemayamkan di Rumah Sakit Pelni. 

Suyadi meninggal di usia 83 tahun. Di usia senjanya, dia banyak menghabiskan waktu di rumah. Terlebih pria yang memilih hidup membujang ini sakit-sakitan sehingga harus tergantung pada kursi roda untuk mobilitas. Kondisi ekonominya yang morat-marit ditambah fisiknya yang sering sakit-sakitan, Suyadi sempat menawarkan lukisannya ke Joko Widodo yang kala itu masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Suyadi lahir di Puger, Jember, Jawa Timur, 28 November 1932 adalah pencipta Si Unyil, sebuah film seri televisi Indonesia. Suyadi menciptakan Si Unyil agar terdapat acara mendidik untuk anak-anak Indonesia pada tahun 1980-an. Kemudian, Unyil diformat ulang untuk sesuai dengan era tahun 2000-an, sehingga tetap dapat digemari anak-anak Indonesia. Hasil dari format ulang acara Si Unyil adalah Laptop Si Unyil. Ia juga dikenal sebagai Pak Raden dalam acara Unyil. Suyadi merupakan lulusan seni rupa Institut Teknologi Bandung (1952-1960) lalu meneruskan belajar animasi ke Prancis (1961-1963).

Dalam tokoh si Unyil, Suyadi juga memerankan sosok Pak Raden. Dalam kisahnya, ia memiliki karakter jawa yang kental. Kain beskap berwarna hitam lengkap dengan blangkon dan tongkat dengan pegangan mirip gagang payung dan disertai dengan kumis tebal yang melintang merupakan ciri khas Pak Raden. Segala sesuatu yang dikerjakan selalu mengacu pada primbon kesayangan nya. Selalu berusaha menghindar bila ada kerjabakti di desa Sukamaju dengan alasan penyakit encoknya kambuh.

BACA JUGA  Kolaborasi Dwiki Dharmawan-Musisi Jazz Memukau Polandia

Tokoh Pak Raden ini juga memiliki sifat yang pelit terhadap tetangganya, sehingga seringkali buah mangganya dicuri oleh Pak Ogah. Seperti halnya kebanyakan tokoh yang memiliki darah biru, Pak Raden juga memelihara burung perkutut serta memiliki bakat seni lukis yang mumpuni. Pak Raden juga mempunyai tawa khas yang menggelegar. Selain itu pula sifat jelek Pak Raden adalah cepat naik darah alias pemarah.

Selamat jalan Pak Raden. (JN03) 

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...