JAKARTA, Jowonews.com – Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) menyatakan pengelolaan ibadah haji sebaiknya tidak hanya dikelola oleh Arab Saudi saja namun melibatkan pula banyak pihak.
“Pemerintah Arab Saudi memang seharusnya jangan tertutup terkait pengelolaan haji, karena ini bukan pariwisata tapi ritualitas umat Islam di dunia,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Parmusi, Usamah Hisyam, dalam acara Milad Parmusi ke-16 di Jakarta, Sabtu.
Parmusi menginginkan Pemerintah Indonesia mengusulkan penataan pengelolaan haji yang tidak hanya dilakukan oleh Arab Saudi, tapi juga oleh negara-negara arab lain dan negara dengan populasi umat Islam besar.
“Akan lebih baik bila pemerintah memberikan desakan kepada Arab Saudi dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk membentuk sebuah komite haji internasional,” ucap Usamah.
Komite tersebut diharapkan mampu memberikan pandangan agar pengelolaan haji bisa lebih baik melalui masukan dan pandangan dari berbagai pihak.
Selain itu, Parmusi juga meminta kepada semua pihak untuk tidak memberikan analisis terkait tragedi ibadah haji 2015 yang dapat memecah belah umat.
Menurut Usamah, analisis dengan pendekatan aliran yang tidak sehat perlu dihindari guna menjaga keutuhan umat Islam.
Pada peristiwa di Jalan Arab 204, Mina, ratusan jamaah yang akan menunaikan jamrah aqobah pada Kamis pagi (24/9) terinjak-injak akibat terdesak dari arus yang berlawanan, sehingga ratusan jamaah meninggal dan cidera.
Dalam peristiwa itu data sementara mencatat tiga jamaah dari Indonesia meninggal dunia dan enam masih di rumah sakit di Arab Saudi serta 225 jamaah belum diketahui nasibnya.
Jamaah terbanyak yang belum kembali ke tenda mereka di Mina adalah jamaah dari Kloter 61 embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 61).Jn16/ant
